Apakah Yang Harus Diperbaiki Dalam Proses Katekese?

Pernahkah kita berpikir, mengapa cukup banyak orang Katolik yang meninggalkan Gereja Katolik walaupun hampir semua telah mengalami proses katekese atau pelajaran agama selama satu tahun? Data di Amerika menunjukkan bahwa sekitar 10% orang Katolik meninggalkan Gereja Katolik. Mungkin data di Indonesia tidak jauh berbeda. Lalu, bagaimanakah kita menyikapi hal ini?

Kami, dari tim katolisitas.org ingin mengundang semua teman-teman dan pengunjung katolisitas.org untuk membagikan pengalaman, atau masukan apa yang harus diperbaiki dalam proses katekese, sehingga umat Katolik yang telah mengikuti proses katekese ini dapat benar-benar menjadi umat Katolik yang mengetahui dan mengasihi iman Katolik. Bagian dari proses katekese manakah yang harus diperbaiki? Apakah dari segi bahannya? Apakah cara pengajarannya? Ataukah sistemnya? Silakan memberikan sumbang saran anda, sehingga kita bersama-sama dapat membangun Gereja Katolik yang kita kasihi.

Terima kasih atas semua sumbangan saran, kritik yang membangun, dan pengalaman menjalani proses katekese ataukah pengalaman mengajar katekumen.

Tuhan memberkati.
Tim katolisitas.org

3.3 3 votes
Article Rating
19/12/2018
126 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Isa Inigo
Isa Inigo
14 years ago

Shalom semuanya. Menurut saya, materi katekese kita mesti ditambahi dengan materi “sejarah Gereja universal”, dan “sejarah Gereja lokal”/ keuskupan masing-masing. Secara singkat saja diterangkan bagaimana perpecahan melanda Gereja, dan bagaimana Katolik menghadapi pengajaran sesat sejak abad I sampai abad 21. Sejarah keuskupan membuat para calon baptis mengenal ruang lingkup kekatolikan yang nyata yaitu di keuskupan dan paroki.
Shaloom
Isa

Y.Gandhi
Y.Gandhi
14 years ago

Syalom,Menurut saya pengajaran seseorang yang mau menjadi Katolik hanya 1 th dan 3 bln ketika akan menerima Sakramen Krisma,kurang memadai(minimal/basic).Perlu diadakan pengajaran lanjutan setelah umat menerima Sakramen Krisma dan anak yang menerima Komuni Pertama.Seksi pewartaan paroki harus aktif mengadakan rekoleksi,retret,pendalaman Kitab Suci dsbnya.Berdasarkan pengalaman saya pribadi,banyak pemahaman tentang iman Katolik yang diperoleh melalui kegiatan tersebut diatas ditambah dgn bacaan buku rohani.Jadi pemahaman iman Katolik yang diperoleh secara resmi dari Gereja selama ini perlu di revisi,supaya umat yang telah di baptis secara Katolik tidak menyebrang ke iman lainnya,dikarenakan pemahamannya yang sangat mendasar sekali.Tuhan memberkati.

Gregor
Gregor
14 years ago

Perlu diakui bahwa katekese kita lemah, sehingga banyak yang meninggalkan gereja katolik. Katekis purna waktu sangat dibutuhkan, karena mereka yang nantinya selalu siap untuk diterjunkan.Tidak lupa juga para prodiakon paroki perlu terus menerus dibekali pengetahuan yang layak sehingga dapat membantu proses katekese.
Cara,proses dan sistemnya perlu dievaluasi agar berdaya guna dan berhasilguna.
Ini PR kita bersama dan perlu kerja keras bersama untuk menyelesaikannya. Keterlibatan kaum awam memang penting, dan ini perlu penyadaran agar mereka mau terlibat dalam proses katekese.
GBU

skywalker
skywalker
14 years ago

Mimpi saya : pasukan infanteri ibu-ibu akar rumput Saya percaya bahwa ibu-ibu usia 45 thn keatas adalah kekuatan gereja yang urung digarap – asumsi saya mereka punya ekstra waktu, punya talenta (mereka adalah bunda dengan pengalaman hidup lumayan banyak) dan punya kemauan – yang diperlukan adalah pendampingan dan dorongan belaka Imagine : 10 ibu-ibu di training untuk jadi penggiat umat di kring – mereka kita bekali dengan sejumput teknik mempelajari Kitab Suci, teologi/karekese, teknik dinamika kelompok, public speaking, counseling. Lantas mereka kita ajak bertemu rutin katakan 1/2 tahun untuk memantapkan motivasi dan training – setelah itu mereka kita minta berkarya… Read more »

christ
14 years ago

salam untuk semua… tadi pagi setelah misa ke-2, ada pertemuan tim HAK KAS dengan KERAMAS dan OMK. sebagai salah satu bagian dari DKP, HAK punya peran banyak dalam membangun dialog antar umat beragama. dalam uraiannya, Rm. Aloys Budi Purnomo (Ketua Komisi HAK KAS) mengatakan, saat ini rekan-rekan muda Muslim entah dari Muhamadiyah juga PKS banyak belajar dari dokumen gereja dan misionaris gereja dulu dalam setiap kegiatan mereka. yang membuat trenyuh, saat ada pertemuan lintas agama salah seorang peserta rekan muda muslim bertanya pada rekan muda katolik apa beda PL dan PB. jawabnya membuat sedih dan prihatin; Kitab Suci PB adalah… Read more »

mas wono
mas wono
Reply to  christ
14 years ago

kenyataannya memang demikian, jangankan kaum mudanya, banyak juga katekis, prodiakon, tokoh umat di lingkungan yang tidak memilki pengetahuan yang memadahi mengenai kitab suci (contohnya saya….)mengapa? karena tidak di biasakan…kita tidak dibiasakan untuk ‘biasa’ dengan kitab suci. di gereja umat tidak pernah membawa kitab suci. hanya teks yang sekilas di lihat lalu di buang. pembelajaran mengenai kitab suci hanya terjadi di ruang-ruang kuliah calon romo dan katekis. sementara BKS masih dalam tataran formalitas…umat di lingkungan juga tidak terlalu antusias ketika ada pendalaman kitab suci. mungkin ada beberapa hal yang bisa di coba: 1. setiap misa umat di sarankan bawa kitab suci,… Read more »

andryhart
andryhart
14 years ago

Dalam pertemuan doa lingkungan sebenarnya terdapat kesempatan yang baik untuk memberikan pelajaran dan kesaksian tentang berbagai ajaran Katolik yang menarik seperti sola verbum dei, sejarah gereja dengan berbagai konsili yang menghasilkan kitab suci, hukum-hukum gereja yang menyangkut kehidupan umat dll. Namun, sayangnya kebanyakan prodiakon hanya memimpin doa dan membacakan arahan sesuai dengan pedoman/panduan dan tidak melengkapinya dengan pembelajaran di atas. Mungkin hal ini terjadi karena prodiakonnya tidak siap atau tidak sempat belajar tentang materi tersebut. Karena itu, kita tidak heran jika ada umat yang menganggap pertemuan doa lingkungan bersifat monoton dan membosankan. Umat yang berjiwa dinamis sering tidak bersemangat mengikuti… Read more »

Antonius H
Antonius H
Reply to  andryhart
14 years ago

Shalom, Saya tertarik mengomentari surat Andryhart tgl 9Mei serta Breakdance (ijinkan saya sebut BD saja agar lebih ‘pas’ tedengar di telinga saya) : 1. Ide Sdr Andryhart tampak baik, namun menurut pengalaman saya pihak otoritas gereja juga ada kekhawatiran terjadinya infiltrasi atau polusi ataupun kesalahan ajaran/doktrin yg tdk tepat dari org2 yg memimpin atau mengajar di doa2 lingkungan tsb. Latar belakang pengajar, pembawa kesaksian, pemimpin doa kadang2 tdk kita ketahui jelas shg menimbulkan ketdkpercayaan. Jika yg mengajar seorg Romo tentu umat menerima (suka ataupun tdk suka), tapi kita tau romo paroki waktunya terbatas, tdk mampu menjangkau sel2 basis lapisan bawah… Read more »

Felix SB
Felix SB
Reply to  Stefanus Tay
14 years ago

Shalom pak; saya minta maaf dulu dengan memberikan sedikit masukan menurut pandangan saya (juga merupakan sebagian dari pengalaman saya), namun saya langsung mengomentari di bagian bawah tiap2 pokok bahasan, komentar saya akan tandai dengan Fx: Stefanus Tay says: May 10, 2009 at 2:43 pm Shalom semuanya, Terima kasih atas tangapan serta usulannya. Apa yang dikemukakan oleh Andryhart dan Antonius memang benar. Diperlukan suatu pemikiran bagaimana agar pertemuan lingkungan dapat mempunyai daya tarik dan bobot yang baik. Dan untuk menjalankan hal ini, maka ada beberapa hal yang diperlukan: 1) Dalam bulan-bulan tertentu, seperti: prapaskah, bulan Maria, Advent, biasanya dari keuskupan mengeluarkan… Read more »

andryhart
andryhart
Reply to  Antonius H
14 years ago

Syalom, Seorang ketua lingkungan dan prodiakon memang harus menjadi teladan dalam banyak hal dan salah satu di antaranya banyak membaca tulisan, buku atau situs yang resmi dari Gereja Katolik seperti https://www.katolisitas.org ini. Kadang-kadang karena berbagai alasan, orang yang terpilih tidak memiliki kebiasaan tersebut dan hanya melakukan tugasnya seperti guru yang mendikte murid-muridnya. Jadi, umat yang menjadi anggota lingkungan hanya diam dan pasif tanpa peningkatan pengetahuan tentang dasar pandangan gereja jika ada hal-hal yang menjadi pertanyaan dari umat Katolik maupun umat Gereja lain seperti misalnya pertanyaan mengapa dalam sakramen ekaristi tidak disertakan anggur yang merupakan wujud darah Kristus jika umat Katolik… Read more »

chris
14 years ago

Kalau saya mengikuti Perayaan Ekaristi, jarang sekali homili menyentuh sampai topik-topik Tritunggal Mahakudus, kemudian “Akulah Jalan Kebenaran dan Hidup”, dan beberapa topik lainnya yang sering muncul menjadi pertanyaan umat, umat sendiri jika bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dari saudara/i kita yang berkeyakinan lain, pasti sebelumnya sudah mempelajari, baik dengan membuka website seperti Katolisitas.org, mengikuti Kursus Evangelisasi Pribadi. Topik seperti itu saya rasa perlu disampaikan dalam homili dalam Misa (apabila Bacaan Misa Minggu yg tersebut membahas topik-topik seperti ini). Jadi setidak-tidaknya, minimal umat tahu apa itu Tritunggal Mahakudus, Perkawinan, kemudian Komuni Kudus, serta topik-topik lainnya yang sering diangkat ke permukaan. Kalau artikel-artikel di… Read more »

christ
14 years ago

1 bln lalu ada penawaran pembekalan katekese di kevikepan kedu, hanya dibatasi usianya dari 18-35 tahun. sepanjang pengalaman setelah mendalami ajaran katolik, sangat berat untuk benar-benar memahami dan melaksanakan jadi orang katolik. seorang teman bilang: ‘jadi Katolik itu berat, mau baptis harus ikut pelajaran, mau komuni harus ikut pelajaran, mau krisma apalagi…lebih berat pelajarannya, mau nikah juga pelajaran… makanya eman-man kalau tiba-tiba dengan alasan apapun kita keluar dari ajaran katolik.” tapi dalam prakteknya, memang masih banyak hal yang umat belum tahu makna ajaran katolik baik itu tentang liturgi, maupun tentang kitab suci. keluarga sebagai gereja kecil sering lalai untuk ikut… Read more »

Antonius H
Antonius H
Reply to  christ
14 years ago

Shalom Bpk2 : Stef, Christ, Bonar siahaan,. Ijinkan saya ikutan komentar. Sebaliknya yg saya alami di bbrp lingkungan dan paroki di Jkt, umat kebanyakan cenderung enggan dan malas utk belajar memperdalam pengetahuan Katoliknya, spt nya ada phobia kalo banyak belajar doktrin, kitab suci,dll pasti rumit, dan apa perlu? Para katekis dan pastor2 di gereja sendiri apa sdh ada usaha mendorong umat kearah itu? Dan apa mereka juga merasa PERLU? Saya pernah uji coba ajak bbrp rekan di gereja utk mengisi acara2 misa lingkungan atau gathering2 kelompok dgn variasi sharing pengetahuan dari buku2, dari artikel2 katolisitas, dll..ternyata tdk mendpt respon yg… Read more »

Chandra
Chandra
Reply to  Antonius H
14 years ago

Menarik apa yg dikatakan Bpk. Antonius dan memang itu yang terjadi di umat katolik. Pertanyaan “Apa perlu?” dan “cap fanatik atau fundamentalis” serta “penganut minimalis”, itu semua memang terjadi di sekitar kita. Mungkin dalam kelas katekisasi perlu dipikirkan cara pengajaran yang menarik, misalkan dengan dialog dua arah, kesaksian, apologetik, game atau cara yang lain sehingga kelas itu hidup dan katekumen merasa terlibat, namun materi katekisasi tetap tersampaikan dengan baik.
Terima kasih & GBU

BREAKDANCE
BREAKDANCE
Reply to  Stefanus Tay
14 years ago

Apa yang dikatakan saudara Antonius H. memang sangat benar dan terjadi di Paroki-ku yang adalah sebuah kota Kabupaten dengan 1 orang romo saja tanpa pendamping. Saya adalah team pendalaman iman termuda. Tetapi sangat prihatin dengan rekan-rekan 1 team yang dalam segi pengetahuan Katekismus dan Hukum Kanonik sangat-sangat minim sekali. Jadi saat doa lingkungan pemberian pengetahuan untuk menambah pendalaman alkitab menjadi hambar. Dan yang kedua adalah dari segi umat sendiri yang tidak mempunyai antusiasme . Ujung-ujung ke Kharismatik. Saya adalah penganut Fundamentalis Katolik, karena sudah putus asa terhadap lingkungan sendiri, maka aku sendiri sekarang ikut / mengadakan Persekutuan Doa dengan Protestan… Read more »

ben
ben
14 years ago

Saya ingin bertanya 1. Terkadang saya mendengar dari temen saya “wah si A orangnya beriman ya, si B kurang” yang saya mau tanya Apakah Dasar Gereja Katolik melihat dan mengukur suatu Iman Katolik dan perkembangannya? Iman adalah sesuatu yang abstrak, terkadang dalam mulut bisa saja kita bilang kita Percaya Tuhan Yesus tetapi Hati kita tidak, nah bagaimana kita bisa mengetahui Iman seseorang? adakah ukuran yang digunakan? 2. Menurut saya bahan katekis juga perlu menerangkan satu sesi tenatnag perbedaan utama antara Gereja Katolik dengan Gereja yang lain, tujuan disini bukan untuk mempertentangkan gereja lain, tetapi untuk menjaga diri, apabila kita diserang… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  ben
14 years ago

Shalom Ben, Benar bahwa iman merupakan sesuatu yang timbul di dalam hati manusia, sehingga kita tidak dapat melihat/ mengukurnya seperti kita mengukur suatu barang yang kelihatan. Namun iman yang ada di dalam hati tersebut dapat memancar keluar sehingga memperlihatkan buah-buahnya, yaitu dalam perbuatan-perbuatan baik yang menunjukkan kasih. Oleh perbuatan-perbuatan inilah kita dapat melihat bagaimana penghayatan iman seseorang. Maka, iman, menurut pengajaran Gereja Katolik yang berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium adalah: 1) Iman mengacu kepada ketaatan iman kepada apa yang diwahyukan Allah. Dei Verbum, 5 (Vatikan II, Konstitusi tentang Wahyu Ilahi) mengatakan, : Kepada Allah yang menyampaikan wahyu manusia… Read more »

Bonar Siahaan
Bonar Siahaan
14 years ago

Pak Stef, Memang persoalan katekese dan katekis sepertinya menjadi persoalan besar di banyak Paroki dikeuskupan di Indonesia, entah itu soal jumlah petugas mauopun kwalitas pengetahuan (sementara saudara kita yang beragama dan gereja lainnya, dimana mereka sangat boleh secara bebas menerjemahkan Kitab Suci dibumbui semangat untuk menyelamaykan orang lain berani jualan keselamatan dan Tuhan/Yesus, beda dengan gereja kita yang memliki Magisterium), acapkali umat juga masih bertumpu dan mempunyai harapan sangat besar kepada Imam untuk hal ini. Saran saya, disamping memperbayak Katekis, tentu yang tak kalah penting adalah emnambah kwalitas pengetahuan, entah dari buku yang ada, dan tentunya juga, bagi yang sudah… Read more »

kleopin
kleopin
14 years ago

sampai saat ini bagi kita yang mencintai Iman Katolik sangat prihatin bahkan kadang bertanya mengapa. tetapi jika dilihat ternyata banyak hal yang harus kita perbaiki untuk menjawab kata mengapa. sesuai dengan pengalaman saya kita sebagai Katekis kurang mampu menjadi teladan hidup, terlalu banyak bicara tetapi perbuatan kosong.sikap mendengarkan juga sangat kurang terlalu banyak berbicara, dan membicarakan Tuhan tetapi berbicara kepada Tuhan nampaknya sangat minim, buktinya Katekis tidak tanggap apa yang dibutuhkan umat, tidak peka atas keadaan masing-masing.Yang tidak jarang lagi sikap berkorban sangat kurang artinya bukan hanya tidak berkorban untuk mendidik iman, tetapi juga untuk belajar banyak itu memuakkan sehingga… Read more »

Kristofer
Kristofer
Reply to  Stefanus Tay
14 years ago

Salam Kasih,

Terimakasih atas komentar ini
saya berkomitmen untuk menjadi katekis di KMK (keluarga mahasiswa katolik) , namun saya malu, saya masih jauh dari Imago Dei (menjadi seperti Kristus). Saya sangat sulit untuk berdoa dan konsentrasi , namun saya tetap melakukan rutin. Saya masih tergoda untuk mencicipi cawan maut (dosa).
Namun saya berusaha untuk memperbaiki terus diri sendiri.
doakan saya semoga saya dapat menjadi saksi Kristus

Rudolfus Adrianus
Rudolfus Adrianus
14 years ago

Menurut saya ada beberapa persoalan yang sering ditemui pada umat Katolik dewasa ini, seperti penjelasan tentang Tritunggal, kehadiran nyata Yesus dalam Misa Kudus, pengakuan dosa kepada imam, dan Devosi kepada Bunda maria dan orang-orang kudus. Hal itu pula yang mengganggu saya, sehingga saya sempat meninggalkan Gereja Katolik selama hampir 1 tahun, hingga 5 bulan yang lalu saya mengalami berbagai peristiwa yang saya rasa itu adalah bimbingan Roh Kudus agar saya dapat kembali kepada Gereja Katolik. Akan tetap, berapa banyak orang Katolik yang sedang kebingungan, merasakan sentuhan atau bimbingan Roh Kudus? Berapa banyak umat katolik yang mengerti dan merasakan apa yang… Read more »

Lopre
Lopre
14 years ago

Shalom.. Menurut pengalaman saya pribadi, sumber daya manusia yang akan memberikan katekese perlu memiliki skill “public speaking” yang baik..sehingga yang mendengarkan juga bersemangat dan tidak mengantuk. Selain itu metode penyampaiannya jangan melulu satu arah, perlu adanya diskusi kelompok diantara katekumenat (sehingga orang Katolik terbiasa juga mensharingkan imannya secara verbal tidak hanya dengan perbuatan, banyak orang Katolik yang malu untuk memimpin doa, dll) selain memang materi katekese perlu diperdalam khusunya apologetik,. banyak cerita dari teman2 yang berpindah ke protestan hanya karena belum mengenal iman Katolik dan terpesona oleh katekisasi dari gereja lain. hal ini sungguh menyedihkan hati saya… Selain itu untuk… Read more »

Kristofer
Kristofer
14 years ago

Halo,
saya dibaptis ketika umur 10 tahun-an , dengan melewati katekis yang lebih dari satu tahun (1.5 tahun)
tapi saya tidak pernah diajarkan:
1. tata ibadat Gereja (doanya, dan mengapa tata ibadatnya seperti itu)
2. Gereja Katolik itu dibangun oleh Kristus, dan gak akan pernah salah karena dilindungiNya
3. hosti yang dibagikan itu Tubuh Tuhan

hingga, banyak sekali anak muda yang seangkatan denganku memudar imannya..

Charles
Charles
14 years ago

Shaloommmm Pak Tay & Bu Ingrid

Maaf pak Tay dan Bu Ingrid.
Saya mau tanya tentang KGK dan LG.
Apak itu KGK & LG? Dimana saya bisa dapat ke dua materi tsb?
Terima kasih sebelumnya.

BGU

Charles

jeffreywinmart
jeffreywinmart
14 years ago

Semoga Terang Kristus bersama kita selalu,

Menurut saya materi katekese sudah baik, hanya cara penyampaian atau redaksinya saja yg perlu berubah mengikuti perkembanganm jaman.

Masalah perpindahan umat, menurut saya bukannya karena katekese tetapi karena komunitas Katolik yg kurang menarik atau kurang merekat sehingga terjadi perpindahan serta cara-cara gereja membina umatnya kurang solid dan keteteran karena kurangnya personil.

Melibatkan awam seperti dalam KEP (Kursus Evangelisasi Pribadi – lihat http://kep.web.id ) mungkin sedikit memecahkan masalah perpindahan umat Katolik ke agama lain.

Syalom.

Antonius H
Antonius H
14 years ago

Salam kasih, Berdasarkan pengalaman dan pengamatan, saya setuju berpendapat kualitas Katekisasi yang ada sekarang perlu di evaluasi baik katekisasi calon baptis dewasa maupun anak (komuni pertama). Perlu ada tekanan yg seimbang dalam berbagai pengajaran aspek2 liturgis, doktrin Katolik, dll, supaya seseorg disiapkan mampu makin memperdalam dan bertumbuh dalam Imannya di dalam gereja Katolik setelah ia dibaptis. Orang2 dewasa muda sekarang telah terbentuk oleh jaman pasca-modern, mereka cenderung memilih yg praktis dan langsung, tidak rumit2, sebagian penginjil2 (tdk terbatas satu atau dua gereja tertentu saja) lebih suka memakai sarana kesaksian2(langsung dan tdk langsung), pengalaman2 pribadi,terapi2, manipulasi2 suasana ibadat (musik, sajian visual,dll,)..semuanya… Read more »

PIH
PIH
14 years ago

syaloom, saya melayani sebagai katekis otodidak di salah satu paroki di kota palembang. Dari pengalaman selama kurang lebih 9 th,memang ada beberapa kendala. Salah satunya adalah pendalaman materi yg mesti di selami oleh para katekis sebelum di bagikan pada para katekumen. Improvisasi yg tentunya di imbangi dengan pengetahuan yang cukup amat di butuhkan disini,karena banyak simbol dan tafsir yang mesti di jabarkan dalam bahasa sehari hari yg sederhana. Karena bila tidak,para katekumen akan ‘mengambang’ saat masuk pada materi2 khas Khatolik seperti bunda Maria,Trinitas,sakramen tobat dan inkarnasi. Kebingungan mereka inilah yang sering menjadi titik lemah yang kemudian membuat goyah dan akhirnya… Read more »

BM. Wahyu Hajar
BM. Wahyu Hajar
14 years ago

1. Materi dan proses katekese yang sudah ada selama ini sebenarnya sudah bagus. Persoalannya terletak pada para katekisnya yang tidak semua berlatar belakang kateketik ataupun teologi pastoral. Jadi komisi kateketik perlu lebih aktif untuk membina para katekis volunteer ( katekis sukarela ) untuk diberi pembekalan

2. Katekese Inisiasi kiranya perlu mendapat porsi yang cukup besar dalam kegiatan katekese pada umumnya.
Terima kasih, salam dari Purworejo

BM. Wahyu Hajar
BM. Wahyu Hajar
Reply to  Stefanus Tay
14 years ago

Shalom Saudara Stef. Berdasarkan pengalaman yang saya lakukan sebagai katekis materi yang digunakan dalam proses katekese meliputi hal-hal berikut ini: 1. Sejarah Keselamatan dalam Kitab Suci Perjanjian Lama 2. Sejaah Keselamatan dalam Kitab Suci Perjanjian Baru 3. Tradisi Gereja, Ajaran Sosial Gereja maupun Dogama – dogma Gereja 4. Sakramen-sakramen ( khususnya untuk katekese persiapan penerimaan sakramen ) 5. Pengalaman manusia sebagai karya keselamatan Allah. Persoalannya buku-buku yang ada (baik itu menyangkut Teologi, Tafsir Kitab Suci, Ajaran Sosial – Moral Gereja, dll)nampaknya lebih difokuskan untuk mereka yang berlatar belakang filsafat-teologi. Artinya umat awam sering kesulitan untuk mencerna buku-buku tersebut. Untuk itu… Read more »

Daniella
Daniella
15 years ago

Apakah mungkin diadakan wadah para katekis, agar dapat diperoleh kerja sama yang baik, misal tukar menukar pengalaman ataupun bahan pengajaran yang lebih baik yang menjawab banyak pertanyaan umat seputar iman Katolik?

1 2 3 4
Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
126
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x