Apakah yang diselamatkan hanya orang Katolik dan yang lainnya pasti masuk neraka?

Salah satu diskusi agama yang terpenting adalah tentang keselamatan. Gereja Katolik mengajarkan prinsip Extra Ecclesiam Nulla Salus (EENS), yaitu, Tidak ada keselamatan di luar Gereja Katolik. Namun, hal ini harus dimengerti dengan benar. Dogma ini bukanlah mengatakan “Yang diselamatkan hanya orang Katolik dan yang lainnya pasti masuk neraka”. Pernyataan ekstrim seperti ini pernah dikatakan oleh seorang Pastor di Amerika yang bernama Fr. Leonard Feeney. Namun kemudian ia mendapat teguran keras dari Vatikan, melalui Uskupnya yaitu Uskup Boston, Richard J. Cushing. Berikut ini silakan melihat link-nya di sini, http://www.ewtn.com/library/CURIA/CDFFEENY.HTM, tentang pernyataan dari Vatikan (dari Kongregasi Kepausan) untuk meluruskan pengertian yang salah tersebut.

Bapa Paus Pius XII memang, mengulangi pengajaran yang telah berakar dari para Bapa Gereja, yaitu sejak jaman St. Cyprian dan St. Agustinus. (Lihat De Bapt. IV, 17, 24) di abad ke 4 dan ke 5 mengajarkan bahwa tidak ada keselamatan di luar Gereja Katolik. Namun ajaran ini harus dimengerti berdasarkan interpretasi Gereja Katolik yang mengeluarkannya, dan bukan untuk di-interpretasikan secara pribadi. Nah, menurut pernyataan Gereja Katolik, seperti yang dituliskan dalam link di atas, maksudnya adalah demikian:

1. Tuhan Yesus memerintahkan kepada para rasul untuk membaptis dan mengajar semua bangsa segala perintah-Nya (Mat 28:19-20). Segala perintah-Nya di sini adalah termasuk untuk menggabungkan diri melalui Pembaptisan dengan Tubuh Mistik Kristus, yaitu Gereja yang didirikan-Nya di atas Petrus (Mat 16: 18) dan penerusnya, yang melaluinya Kristus memimpin umat-Nya.

2. Maka seperti diajarkan dalam Lumen Gentium 14, “…andaikata ada orang, yang benar-benar tahu, bahwa Gereja Katolik itu didirikan oleh Allah melalui Yesus Kristus sebagai upaya yang perlu, namun tidak mau masuk ke dalamnya atau tetap tinggal di dalamnya, ia tidak dapat diselamatkan.” [Namun tentu untuk parameter ‘benar-benar tahu’ itu hanya Tuhan yang tahu]

3. Maka Tuhan Yesus memerintahkan seluruh bangsa untuk bergabung dengan Gereja-Nya, dan menetapkan Gereja sebagai sarana bagi seseorang untuk memperoleh keselamatan.

4. Namun, di dalam belas kasihan-Nya yang tak terbatas, Tuhan berkehendak bahwa efek-efek yang diperlukan agar seseorang dapat diselamatkan, yang adalah bantuan untuk mengarahkan seseorang kepada keselamatan yang menjadi tujuan hidupnya, tidak dengan keharusan yang mutlak, namun dengan institusi ilahi, dapat juga diperoleh di dalam keadaan- keadaan tertentu di mana bantuan tersebut digunakan hanya melalui keinginan dan kerinduan. Hal ini jelas diajarkan di dalam Konsili Trente, berkaitan dengan sakramen Pembaptisan dan Pengakuan dosa.
Demikianlah dengan derajat yang sama, harus diajarkan bahwa Gereja adalah bantuan umum untuk keselamatan. Maka, bahwa untuk dapat mencapai keselamatan, seseorang tidak harus selalu tergabung di dalam Gereja sebagai anggota secara nyata, tetapi setidak-tidaknya, tergabung dengannya (Gereja) melalui keinginan dan kerinduan.” Silakan membaca apa itu “Implicit desire for Baptism“, silakan klik di sini.

5. Keinginan ini tak harus selalu eksplisit, seperti dalam diri katekumen, tetapi, ketika seseorang mempunyai “invincible  ignorance” (ketidaktahuan yang tak dapat dihindari) Tuhan tetap dapat menerima keinginan yang implisit, yang termasuk dalam sikap batin yang baik yang selalu ingin melaksanakan kehendak Tuhan.

6. Pengertian di atas dijelaskan sendiri oleh Paus Pius XII pada tgl 29 Juni 1943, menjelaskan surat Ensikliknya, Tentang Tubuh Mistik Yesus Kristus (Mistici Corporis), AAS, Vol.35, an. 1943, p. 193 ff.). Maka Paus membedakan mereka yang secara nyata menjadi anggota Gereja dan mereka yang bersatu dengan Gereja hanya dalam keinginan.

7. Menjelaskan tentang keanggotaan Tubuh Mistik Kristus ini Paus Pius XII mengatakan, “Yang menjadi anggota Gereja adalah mereka yang telah dibaptis dan menyatakan iman yang benar, dan yang belum pernah memisahkan diri mereka sendiri dari kesatuan Tubuh, atau yang dikeluarkan oleh otoritas yang legitim karena kesalahan-kesalahan yang sangat berat.”

8. Paus Pius XII juga mengundang kepada kesatuan mereka yang tidak tergabung dalam Gereja Katolik. Paus menyebutnya mereka sebagai “yang berhubungan dengan Tubuh Mistik Kristus dengan kerinduan dan keinginan tertentu yang tidak disadari” dan mereka ini bukannya tidak termasuk dalam keselamatan kekal, tetapi, “…mereka tetap kurang dapat memperoleh bermacam karunia surgawi dan bantuan-bantuan yang hanya dapat diberikan di dalam Gereja Katolik” (AAS, 1.c., p 243). Maka dengan perkataan yang bijaksana ini, Paus mengkoreksi 1) mereka yang mengatakan bahwa keselamatan tidak mencakup orang-orang yang bersatu dengan Gereja secara implisit, dan 2) mereka yang mengatakan bahwa orang-orang dapat sama saja diselamatkan dengan baik di setiap agama manapun.

9. Tidak boleh hanya diajarkan bahwa segala keinginan untuk memasuki Gereja sudah cukup sehingga seseorang dapat diselamatkan. Adalah perlu bahwa keinginan yang menggabungkan seseorang dengan Gereja harus dijiwai oleh kasih yang sempurna. Juga keinginan implisit ini tak akan berdaya guna, kecuali jika orang itu mempunyai iman yang supernatural: “Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia” (Ibr 11:6). Konsili Trente mengajarkan (Ses.VI, ch.8), “Iman adalah awal dari keselamatan manusia dan pondasi dan akar dari pembenaran, yang tanpanya seseorang tidak mungkin menyenangkan Tuhan dan memperoleh persahabatan sebagai anak-anak Allah.” (Denz, n.801)

10. Maka pengajaran Paus Pius XII ini tidak bertentangan dengan pengajaran Konsili Vatikan II, Lumen Gentium 16, “Sebab mereka yang tanpa bersalah tidak mengenal Injil Kristus serta Gereja-Nya, tetapi dengan hati tulus mencari Allah, dan berkat pengaruh rahmat berusaha melaksanakan kehendak-Nya yang mereka kenal melalui suara hati dengan perbuatan nyata, dapat memperoleh keselamatan kekal [33]. Penyelenggaraan ilahi juga tidak menolak memberi bantuan yang diperlukan untuk keselamatan kepada mereka, yang tanpa bersalah belum sampai kepada pengetahuan yang jelas tentang Allah, namun berkat rahmat ilahi berusaha menempuh hidup yang benar. Sebab apapun yang baik dan benar, yang terdapat pada mereka, Gereja pandang sebagai persiapan Injil [34], dan sebagai kurnia Dia, yang menerangi setiap orang, supaya akhirnya memperoleh kehidupan.”

Sebab keselamatan tidak tertutup bagi orang-orang yang bukan karena kesalahan sendiri tidak mengenal Kristus dan Gereja-Nya. Namun tentu saja, bantuan yang mereka perlukan tidak sama bentuknya dengan bantuan yang diperoleh melalui sakramen- sakramen Gereja. Dalam hal ini, kita perlu dengan rendah hati menyerahkan kepada kebijaksanaan Tuhan mengenai bagaimana Tuhan akan memberikan bantuan ilahi kepada mereka yang di luar Gereja Katolik, yang bukan karena kesalahan sendiri, namun selalu berusaha dengan tulus hati mencari Allah. Namun demikian, ini tidak berarti bahwa ada keselamatan di luar Gereja ataupun di luar Kristus. Sebab seandainya mereka diselamatkan, hal itu tetap tercapai hanya melalui jasa Kristus yang dalam kesatuan dengan Gereja-Nya, senantiasa menyampaikan rahmat keselamatan kepada umat manusia sampai akhir zaman.

Akhirnya, kita harus melihat juga dengan obyektif, sebab berada di Gereja Katolik saja bukan jaminan bahwa seseorang pasti selamat, sebab masih ada bagian yang harus dilakukan orang itu, yaitu bertumbuh dalam iman dan kasih. Lumen Gentium 14 mengatakan, “Tetapi tidak diselamatkan orang, yang meskipun termasuk anggota Gereja namun tidak bertambah dalam cinta-kasih; jadi yang “dengan badan” memang berada dalam pangkuan Gereja, melainkan tidak “dengan hatinya” [26]. Pun hendaklah semua Putera Gereja menyadari, bahwa mereka menikmati keadaan yang istimewa itu bukan karena jasa-jasa mereka sendiri, melainkan berkat rahmat Kristus yang istimewa pula. Dan bila mereka tidak menanggapi rahmat itu dengan pikiran, perkataan dan perbuatan, mereka bukan saja tidak diselamatkan, malahan akan diadili lebih keras [27].”

Pada akhirnya, memang hanya Tuhan saja yang dapat menentukan seseorang diselamatkan atau tidak. Di atas semua itu memang kita perlu meyakini bersama bahwa pada dasarnya, Allah “menghendaki semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran” (1 Tim 2:4), namun memang akhirnya tergantung bagaimana setiap dari kita menanggapinya. Bagi orang Katolik memang kebenaran tak hanya diperoleh dari Kitab Suci, namun juga dari Tradisi Suci Gereja. Sebab, Alkitab sendiri mengatakan tonggak dan dasar kebenaran adalah Gereja (1 Tim 3:15), dan bukannya Kitab Suci. Maka sangatlah penting bagi kita untuk melihat kebenaran yang diajarkan oleh Gereja baik melalui Kitab Suci  namun juga melalui para Bapa Gereja dalam Tradisi Suci. Namun demikian, maksud utama dari mempelajari ajaran Gereja adalah untuk mengetahui bagaimana supaya kita dapat diselamatkan dan bukannya untuk mencari siapa yang masuk neraka, karena Gereja sendiri tidak mengajarkan demikian. Akhirnya, daripada berpayah-payah menduga siapa-siapa yang masuk neraka, lebih baik berjuang untuk hidup dalam kekudusan, supaya kita bisa didapati-Nya siap sedia untuk masuk dalam Kerajaan Surga.

5 3 votes
Article Rating
69 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Yohanes
Yohanes
11 years ago

Mohon tanya, apakah ada didalam konsili vatikan 1 dikatakan bahwa, diluar Gereja Katolik tidak ada keselamatan, apakah ada perkataan seperti dalam konsili vatikan 1 ?, dihalaman manakah saya bisa menemukan fatwa itu dalam konsili vatikan 1, ??

Lalu di dalam konsili vatikan ke 2 dikatakan bahwa, diluar gereja ada keselamatan, diluar Kristus tdk ada keselamatan. apakah benar ada isi perkataan itu di dalam konsili vatikan 2 ??

Terima kasih sebelumnya untuk penjelasannya.

Ingrid Listiati
Reply to  Yohanes
11 years ago

Shalom Yohanes, Ajaran tentang EENS (Extra Ecclesiam Nulla Salus/ Di luar Gereja tidak ada keselamatan) merupakan ajaran Gereja Katolik yang tidak pernah berubah. Ajaran itu bukan baru berasal dari Konsili Vatikan I, tetapi sudah berabad-abad sebelumnya. Prinsipnya ada dalam Kitab Suci dan sudah diajarkan oleh St. Ignatius Martir di abad pertama, sedang rumusan EENS itu sendiri pertama kali disebutkan oleh St. Cyprian dari Carthage/ Kartago di abad ke 3. Sepanjang sejarah Gereja, para Paus mempertahankan ajaran itu, sambil terus menjelaskan apakah maksudnya. Konsili Vatikan II juga menjelaskan maksud ajaran tersebut, dengan mengubah rumusannya menjadi kalimat positif, menjadi “Seluruh keselamatan datang… Read more »

Arief Prilyandi
Arief Prilyandi
Reply to  Ingrid Listiati
11 years ago

Shalom Yohanes,

Ada sedikit kekeliruan tentang memahami antara kata “kebenaran” dan “keselamatan”. Gereja mengakui kebenaran diluar GK (bdk. Dokumen Konsili Vatikan II, Nostra Aetate), tapi tidak pernah dituliskan ada keselamatan diluar GK.

Seperti Ibu Inggrid jelaskan, pemahaman dogma EENS perlu dipahami sesuai dengan Magisterium Gereja. Sehingga kita dapat mengerti bahwa dogma EENS sebagai tanggung jawab sebagai seorang Katolik untuk selalu hidup sesuai kehendak Kristus, yang telah mendirikan Gereja Katolik sebagai bahtera keselamatan.

Terakhir, ada satu link referensi dari saya untuk Anda baca
http://indonesian-papist.blogspot.com/2011/07/apakah-konsili-vatikan-ii-menganulir.html

Terima Kasih

Bun Hold
Bun Hold
11 years ago

Banyak hal dalam ajaran Islam yang tidak masuk akal dan bertentangan dengan ajaran Yesus, bahkan mereka menyangkal Yesus sebagai Putera Allah.
Mengapa dogma “Tidak ada keselamatan di luar Gereja” dicabut?
Apakah dalam Alkitab ada pembahasan tentang kemungkinan matahari akan terbit dari barat?

[dari katolisitas: Gereja tidak pernah mencabut EENS. Silakan baca artikel di atas – silakan klik]

yusup sumarno
yusup sumarno
11 years ago

dear katolisitas,

saya mau membandingkan “apel” dengan “apel”. apa yang membuat kedua “apel” itu beda?
maksud saya begini: jika orang katolik (100% katolik) diselamatkan dan orang kristen nonkatolik (100% kristen) juga diselamatkan, lalu apa yang membuat saya harus bangga menjadi katolik?

[dari katolisitas: Silakan melihat link ini terlebih dahulu: silakan klik dan klik ini]

pardohar
pardohar
11 years ago

syalom . . bapak / ibu penulis. Semakin saya pelajari iman katolik terus terang banyak hal yang baru bagi saya. Tampak logika dan kesadaran saya seolah-olah beda tipis. contohnya : api penyucian, sepertinya dapat diartikan begini, Kematian Yesus Kristus di kayu salib adalah untuk menebus dosa seluruh umat manusia. Terlepas pikiran manusia itu menerima atau menolak keberadaan Tuhan di dalam dirinya. Toh nanti setelah dia mati, Tuhan Yesus akan menginjili dia lagi, walaupun dia ada dalam kekuasaan iblis. Gimana bu/pak soalnya saya pernah baca buku okultisme karangan pdt. Mukendi yang mengatakan arwah pengikut iblis dan keturunannya ada di bawah kuasa… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  pardohar
11 years ago

Shalom Pardohar, Topik tentang Api penyucian, sudah pernah dibahas di sini, silakan klik. Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci mengajarkan bahwa setelah kematian, manusia dihakimi (lih. Ibr 9:27) sehingga tidak ada kesempatan lagi bagi manusia untuk bertobat setelah kematian. Sedangkan untuk penjelasan ayat 1 Pet 3:19, yang mengatakan, “…dan di dalam Roh itu juga Ia [Kristus] pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara…. “; roh-roh yang di dalam penjara itu mengacu kepada ayat berikutnya, yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di… Read more »

Asmin Tana
Asmin Tana
11 years ago

sya mau brtaya kak.. Bgmana sya harus memandang agama lain, yg mengimani Kristus namun tdk seperti iman katolik & juga agama yg tdk mengimani Yesus Kristus?. Kadang saya bertanya bahwa agama katoliklah yg menurut saya sempurna. Namun kadang sya mjumpai bahwa Kristus jg hadir di tngah mereka (baik lewat mujizat, penampakan, kasih, dll). Lalu sy kadang mulai berpikir apakah Kristus jg mghendaki smuax trjadi, yakni bahwa Kristus mghendaki agama lain hadir ( trutama Protestan & agama lain yg mengimani Kristus)?? Lalu mengapa mereka menolak ajaran kita yg sungguh nyata ajaran Kristus?. Saya percaya Katolik adalah gereja Kristus & diluar greja… Read more »

anton
anton
12 years ago

Dear Katolisitas, Puji Tuhan, forum ini menarik sekali..kalau boleh saya bertanya, apakah kebaikan dan amal baik kita di dunia bisa ditransfer ke orang lain ya?, ..saya sempat berfikir untuk tetap dan selalu berbuat baik tapi bukan karena ingin masuk surga..saya seh gak masalah masuk neraka, sudah mengalami ribuan ejekan , cemoohan, penghinaan , penderitaan di dunia utk selalu berusaha tetap di jalan Tuhan semoga cukup untuk bertahan di api neraka besok, ..cuma saya ingin mendonasikan segala amal kebaikan saya yang sudah akan saya coba untuk selalu taat pada Tuhan Yesus untuk menyelamatkan semua keluarga yang saya cintai..bisa gak ya…kalau bisa,… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  anton
12 years ago

Shalom Anton, Tidak ada yang lebih penting daripada keselamatan kekal. Oleh karena itu, kita tidak dapat mengorbankan apapun demi keselamatan kekal kita. Dengan kata lain, tidak dapat kita mengatakan “saya sih tidak masalah masuk neraka“, karena neraka adalah bukan hanya menerima ejekan dan siksaan badan, namun juga keterpisahan abadi dengan Tuhan. Namun, keinginan anda untuk juga mau berkorban demi keselamatan kekal orang lain tentu saja adalah sungguh baik, karena ini adalah ungkapan kasih yang tulus. Yang dapat anda lakukan adalah mendapatkan indulgensi dan intensi indulgensi ini ditujukan kepada orang lain. Silakan melihat artikel tentang indulgensi di sini – silakan klik.… Read more »

Ioannes
Ioannes
Reply to  anton
12 years ago

Salam, Saya bersyukur pada Allah karena Ia berkenan memberikan ketulusan hati pada Anton. Semoga Allah senantiasa menuntun kita semakin mendekat padaNya. Saya percaya dan tertarik bahwa apa yang menjadi jiwa ajaran Kristus dalam Gereja Katolik adalah kasih keluarga. Kristus senantiasa mengajak kita untuk mencintai Allah dan sesama sebagai keluarga sendiri. Allah sendiri berkenan mengangkat kita menjadi anakNya dan memberikan kita Bunda Maria sebagai ibu dan para kudus sebagai saudara. Bahkan, menurut Kisah Para Rasul, para jemaat perdana betul-betul menghayati kekeluargaan dalam Gereja hingga tingkat literal dimana apa yang mereka miliki adalah milik bersama. Inilah tantangan kita untuk berjuang mewujudkan jiwa… Read more »

manns
manns
12 years ago

setelah membaca diatas, maka saya mengambil kesimpulan bawah
karena seperti yang saya tahu Gereja tidak mengenal cara lain utk keselamatan kecuali baptisan (air,keinginan, darah) maka di surga hanya ada umat Katolik (meskipun tidak semua umat katolik masuk surga)
Jikalau seandainya saya nanti meninggal terus ke Surga dan bertemu dengan mahatma Gandhi, maka saya dapat dengan pasti mengatakan bawah dia adalah katolik (tetapi bukan dengan baptisan air, tetapi dengan keinginan), jadi jika seseorang selama hidupnya kita kenal sebagai bukan katolik tetapi saat mati masuk surga maka dia sudah dibaptis secara ajaib (keinginan atau darah)
apakah kesimpulan saya ini benar ?

Stefanus Tay
Admin
Reply to  manns
12 years ago

Shalom Manns,

Kesimpulan yang diambil adalah berdasarkan definisi dari Gereja itu sendiri. Dengan melihat Gereja sebagai means (cara: hirarki, sakramen) dan end (kekudusan, persatuan dengan Allah), maka kesimpulan yang anda ambil adalah benar, yaitu memang Gereja yang satu mempunyai tiga stasus: yang mengembara di dunia ini, yang menderita di Api Penyucian dan yang dimuliakan di Sorga. Dengan demikian, semua orang yang berada di dunia, di Api Penyucian dan di Sorga terikat dalam satu kepala, yaitu Kristus. Silakan melihat tanya jawab ini – silakan klik. Semoga dapat memperjelas.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org

MariaLinda
MariaLinda
12 years ago

Salam damai, Topik mengenai EENS ini bukan sesuatu yang mudah untuk dipahami, saya sendiri butuh waktu hampir satu tahun untuk belajar dan mengaku dosa karena tak bisa mengimani dogma ini…. lucunya bapa pengakuan tsb malah mengatakan, siapa bilang dogma itu masih berlaku… he he …. tapi akhirnya saya paham, berkat baca2 dari internet dan tekun mengikuti Misa Kudus… Sering didoakan dalam Misa agar Tuhan menyelamatkan mereka yang tertipu ajaran salah dan agar Tuhan memanggil semua orang agar mengenal Kristus dan Gereja-Nya. Menurut pengertian saya, kitalah yang sudah dibaptis ini wajib 1) menjaga diri dalam keadaan rahmat utk menerima Ekaristi dan… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  MariaLinda
12 years ago

Shalom Maria Linda, Prinsip EENS (Extram Ecclesiam Nulla Salus/ Di luar Gereja tidak ada Keselamatan) jika dirumuskan secara positif adalah keselamatan datang dari Kristus Sang Kepala melalui Gereja-Nya yang adalah Tubuh-Nya (lih. KGK 846). Silakan membaca beberapa artikel yang berkaitan dengan topik EENS di situs ini, silakan klik. Selanjutnya, perlu dipahami bahwa pilihan untuk percaya kepada Kristus atau menolak Dia, itu hanya diberikan di sepanjang kehidupan kita di dunia; sebab setelah kita beralih dari dunia ini, sudah tidak ada kesempatan lagi. Silakan membaca di sini tentang bagaimana kita akan diadili setelah kehidupan kita di dunia ini berakhir, silakan klik. Maka… Read more »

verry
verry
12 years ago

Bu Ingrid, atau Pak Stef,
maaf, bertanya di halaman yg salah, hehe..
Apakah ada artikel di katolisitas tentang Extra Ecclessiam Nula Salus?
Saya membutuhkan penjelasan lengkap mengenai hal tersebut.
Terima Kasih.
Tuhan Memberkati.

Ingrid Listiati
Reply to  verry
12 years ago

Shalom Verry,

Kami memang bermaksud menulis artikel khusus tentang topik ini secara terpisah, namun sementara belum ter-realisasi, silakan membaca terlebih dahulu beberapa jawaban kami tentang topik EENS ini, sbb:

Apakah yang diselamatkan hanya orang Katolik dan yang lainnya pasti masuk neraka?
Prinsip EENS (lihat jawaban point 1)
Siapa saja yang dapat diselamatkan?
Apakah orang Katolik dijamin pasti selamat?

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org

yohanes
yohanes
12 years ago

saya mau tanya,, langsung saja pertanyaannya: “ADAKAH KESELAMATAN DI LUAR GEREJA??” menurut konsili Vatikan II gereja memang lebih terbuka dengan mengakui keselamatan di luar gereja.. hal itu tercantum dalam dokumen Konsili Vatikan Lumen Gentium No. 16 mengatakan “bahwa “Mereka yang tanpa bersalah tidak mengenal injil Kristus serta Gereja-Nya, tetapi dengan tulus hati mencari Allah, dan berkat pengaruh rahmat berusaha melaksanakan kehendak-Nya yang mereka kenal melalui suara hati dengan perbuatan nyata, dapat memperoleh keselamatan kekal.” tapi yang buat saya bingung dalam Audiensi Umum 31 Mei 1995 “Yohanes Paulus II mengatakan: Semua Keselamatan datang melalui Kristus” (mohon di cek) sine ecclesia nulla… Read more »

Death4Life
Death4Life
12 years ago

Maaf, saya repost pertanyaan saya.. sebelumnya saya pernah mengirimkan beberapa pertanyaan. Mungkin saya kurang cermat mencari atau tidak teliti mencari jawaban yang sudah dipost. Tapi, apabila memang belum dijawab, mohon tim katolisitas bersedia membantu saya. Saya menambahkan sedikit pertanyaan tambahan disini. Terima kasih :) salam katolisitas, Saya baru saja menjawab panggilan dari Bapa yang sebenarnya sudah lama disampaikan berulang kali. Saat ini, saya sedang menjalani katekumenat di paroki saya. Saya memiliki beberapa hal yang ingin saya tanyakan untuk memperkaya pengetahuan iman, usaha mencari kebenaran, sekaligus usaha untuk mempertanggungjawabkan iman saya. Mohon bantuan dan bimbingannya : 1. Saya kurang mengerti mengenai… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Death4Life
12 years ago

Shalom Death4life, 1. Prinsip EENS (extra ecclesiam nulla salus) sudah pernah dibahas di sini: Apakah yang diselamatkan hanya orang Katolik dan yang lainnya masuk neraka? Prinsip utamanya: Kristus mengajarkan perlunya iman dan Pembaptisan untuk keselamatan (lih. Mrk 16:16, Yoh 3:5, Mat 28:19),  maka Kristus menegaskan perlunya Gereja -yaitu Gereja yang didirikan oleh-Nya di atas Rasul Petrus- yang melaluinya kita dapat dibaptis dan mengambil bagian dalam kehidupan-Nya, dan menjadi anggota-anggota Tubuh-Nya. Namun ajaran ini tidak untuk dipertentangkan dengan kehendak Allah untuk menyelamatkan semua umat manusia (lih. 1 Tim 2:4). Maka Gereja melihat ajaran ini untuk mencakup dua hal: 1) kemungkinan yang… Read more »

sugeng pratiknyo
sugeng pratiknyo
13 years ago

salam dalam nama Yesus bu inggrid, 1.Apa maksud ” iman yang supernatural”? 2. Sejauh mana pandangan gereja terhadap kesaksian dari beberapa umat/ suster/biarawan bahwa mereka pernah melihat sorga/neraka.Apakah memang ada karunia2 demikian ? 3. Saya pernah mengalami , ketika setelah berdoa di depan patung bunda maria. Tengah malam ktika sy tidur ada tangan menjangkau /menyentuh saya. Saya jadi takut ,sampai sekarang gk ada patung atau sejenisnya di kamar saya..Apakah mungkin peristiwa patung menyentuh saya itu kuasa gelap bu inggrid? Saya tinggal di Blimbing Malang, mimpi yg paling mengerikan ,sy pernah bermimpi ( maaf tahun lupa}seluruh daerah Blimbing gelap total kayak… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  sugeng pratiknyo
13 years ago

Shalom Sugeng Pratiknyo, Iman yang bersifat supernatural (supernatural faith) adalah berbeda dengan human faith, berdasarkan otoritas dari saksi yang kita percayai. Kalau otoritas yang kita percayai adalah Tuhan, maka kita mempunyai iman yang bersifat supernatural. Roman Catechism, I, c.1 mengatakan bahwa iman yang bersifat supernatural adalah kebajikan supernatural yang mana kita mempercayai secara teguh pada kebenaran yang diwahyukan oleh Tuhan kepada kita. Tentang kesaksian-kesaksian dari umat, suster maupun biarawati, maka semuanya bersifat wahyu pribadi. Dan umat beriman tidak terikat oleh wahyu pribadi. Katekismus Gereja Katolik menerangkan sebagai berikut: KGK, 67: Dalam peredaran waktu terdapatlah apa yang dinamakan “wahyu pribadi”, yang… Read more »

Caesarandra
13 years ago

Dear Bu Inggrid,

berbicara mengenai invincible ignorance…apakah menurut bu Inggrid dijaman yang sudah serba internet dan informasi dapat diperoleh dimana saja, belum lagi para missionaris baik Katolik maupun Protestan…apakah masih ada orang yang belum pernah mendengarkan Injil / invincible ignorance ?

JMJLU,
CaesarAndra

Ingrid Listiati
Reply to  Caesarandra
13 years ago

Shalom Caesandra, Menurut perkiraan saya, tetap ada. Mereka yang ada di pedalaman Cina, atau pedalaman Irian Jaya, India ataupun Afrika, misalnya. Atau mereka yang hidup sangat miskin di kolong jembatan dan pedusunan di manapun, termasuk di negara kita. Mereka yang tidak sempat berpikir terlalu jauh kecuali bagaimana caranya agar mereka dapat bertahan hidup dan memperoleh sedikit rejeki untuk mengisi perut mereka. Atau, jika mereka dibesarkan di lingkungan keluarga dengan agama tertentu yang sangat kuat, maka keadaan seperti ini juga dapat membuat hati nurani mereka tidak pernah ‘terpikir’ untuk mencari kebenaran Injil, walaupun mungkin pernah mendengar sekilas tentang Injil. Namun di… Read more »

eman zebua
eman zebua
13 years ago

Dalam Gereja katolik ada orang kudus yang dikanonisasi, bagaimana nasib orang yang tidak dikanonisasi, apakah mereka juga disebut kudus dan diselamatkan???

Ingrid Listiati
Reply to  eman zebua
13 years ago

Shalom Eman Zebua,
Tentu orang yang yang hidupnya kudus di hadapan Tuhan sampai akhir hayatnya (walau tidak dikanonisasi), akan diselamatkan.
Kanonisasi hanya merupakan suatu pengukuhan pihak Gereja, berdasarkan atas bukti- bukti yang nyata akan kekudusan dan kuasa doa orang yang bersangkutan, sebagai suatu tanda bahwa Allah telah membenarkan mereka dalam kerajaan Sorga; dan karenanya demi kebaikan seluruh Tubuh Kristus, kita dapat memohon dukungan doa mereka, agar kita yang masih berziarah di dunia dapat meneladani teladan hidup mereka.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org

Caesarandra
14 years ago

Syalom bu Inggrid,

Bu…bagaimana dengan orang umat muslim yang mengimani Yesus hanya sebagai nabi, tetapi dia menjalani kehidupannya dengan baik seperti apa yg ibu jelaskan diatas ( dengan tulus mencari Allah ), dia berdoa menghadap ka’bah, menjalani ke 5 pilar utama agama islam, dan mereka sebenarnya tau bahwa menurut ajaran Kristen bahwa Yesus itu adalah Tuhan yg menjelma menjadi manusia tapi mereka tidak mempercayainya, apakah menurut bu Inggrid dia dapat diselamatkan masuk surga ?

Karena dalam keluarga besar saya masih banyak yg beragama islam, saya hanya penasaran dengan nasib mereka…

Ingrid Listiati
Reply to  Caesarandra
14 years ago

Shalom Caesandra, Yang saya sampaikan di atas adalah prinsip pengajaran Gereja Katolik, yang mengatakan: 1. “Sebab mereka yang tanpa bersalah tidak mengenal Injil Kristus serta Gereja-Nya, tetapi dengan hati tulus mencari Allah, dan berkat pengaruh rahmat berusaha melaksanakan kehendak-Nya yang mereka kenal melalui suara hati dengan perbuatan nyata, dapat memperoleh keselamatan kekal[33]. Penyelenggaraan ilahi juga tidak menolak memberi bantuan yang diperlukan untuk keselamatan kepada mereka, yang tanpa bersalah belum sampai kepada pengetahuan yang jelas tentang Allah, namun berkat rahmat ilahi berusaha menempuh hidup yang benar. Sebab apapun yang baik dan benar, yang terdapat pada mereka, Gereja dipandang sebagai persiapan Injil[34],… Read more »

Caesarandra
Reply to  Ingrid Listiati
14 years ago

Terima kasih atas jawabannya bu Inggrid, sekali lagi Selamat Natal dan Tahun Baru bu….semoga di tahun 2010 Tuhan Yesus selalu memberkati keluarga bu Inggrid.

Johan
Johan
14 years ago

Dalam buku yang berjudul Iman, Ilmu dan Budaya yang diterbitkan oleh Bhumiksara pada halaman 11 paragraf 2 ditulis..”.Ada pandangan yang terkenal Extra Eccletiam Nulla Salus ( di luar gereja tidak ada keselamatan). Kemudian pandangan itu dikoreksi oleh gereja.” Yang menjadi pertanyaan saya adalah apakah benar gereja mengoreksi paham itu? Setahu saya memang benar bahwa di luar gereja tidak ada keselamatan. Bukankah Yesus telah mengatakan bahwa barangsiapa tidak melalui Ia maka tidak akan sampai pada Bapa? Memang dalam dokumen Nostra Aetate gereja Katolik mengakui adanya kebenaran dan keselamatan TETAPI yang sempurna ada dalam Kristus. Berarti memang benar keselamatan yang penuh hanya… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Johan
14 years ago

Shalom Johan,
Anda benar, bahwa pengajaran EENS itu tidak pernah dikoreksi oleh Gereja Katolik. Yang dikoreksi adalah penjelasannya, karena sering diartikan keliru oleh orang yang membacanya. Hal itu telah ditulis secara panjang lebar di artikel di atas, berikut tanya jawab di bawahnya, silakan klik. Silakan anda membacanya terlebih dahulu, dan jika ada yang masih belum jelas, silakan bertanya kembali.
Jadi benar bahwa keselamatan dan kepenuhan kebenaran ada di dalam Gereja Katolik.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- https://www.katolisitas.org

natalia
natalia
14 years ago

dear inggrid berbicara tentang keselamatan..sangat menarik. yang menyelamatkan kita sebenarnya bukan gereja atau oranisasi manapun, tetapi yang menyelamatkan kita adalah IMAN KITA KEPADA YESUS KRISTUS.. saya yakin apabila dia percaya Yesus dia akan melakukan semua perintah2 Tuhan didalam hidupnya. tetapi sekalipun dia percaya Yesus tetapi tidak taat pada Firman Tuhan, dia tidak akan selamat. terus terang saya sangat sedih, karena saya sering melihat beberapa pastor selesai memimpin misa, mereka kemudian minum minuman keras dengan beberapa umat katolik. bahkan ada juga umat katolik, apabila keluarganya di kunjungi kerumah oleh pastor, yang disuguhi bukannya teh tapi minuman keras.. apakah menurut Anda ini… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  natalia
14 years ago

Shalom Natalia, 1. Ya benar, kita diselamatkan karena kasih karunia Allah melalui iman kepada Yesus Kristus. Sebelum naik ke surga, Yesus berpesan kepada para murid-Nya: "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Mat 28:19-20) Perintah Yesus inilah yang dipegang oleh Gereja Katolik sampai sekarang, sebab Gereja Katolik yang dipimpin oleh para penerus rasul tersebut menurunkan segala sesuatu yang diperintahkan oleh Yesus, baik yang lisan maupun tertulis. Ajaran Yesus yang… Read more »

johanes
johanes
14 years ago

saudaraku Andreas…, Kebingungan Saudara kemungkinan besarnya adalah selama ini saudara membaca dan merenungkan kitab suci dalam skop pribadi atau hanya dalam jemaat lokal (=gereja lokal tempat berbakti) saja. Tanpa melihat kepada penafsiran yang diterima secara universal oleh seluruh jemaat Tuhan . Dalam hal ini, ingatlah apa yang dikatakan oleh alkitab sendiri bahwa “….jemaat Allah yang hidup adalah dasar dan tiang kebenaran….”. Sekarang pertanyaannya adalah jemaat Allah yang mana? Karna tampaknya semua jemaat Allah mengajarkan kebenaran…… Tapi kenyataannnya yang kita lihat sekarang gereja denominasi terus terpecah menjadi puluhan ribu denominasi yang masing 2 tentu mengajarkan doktrinnya sendiri……tapi pertanyaannya adalah kalau semua… Read more »

Machmud
Machmud
14 years ago

Salam Damai Sejahtera Dear Ingrid Ingrid menulis : A. Gereja Katolik memang mengajarkan prinsip Extram Ecclesiam Nulla Salus, yaitu, Tidak ada keselamatan di luar Gereja Katolik, namun pengertiannya tidak seperti yang dikatakan oleh Pastor yang pernah anda dengar itu, yang berkata, “Yang diselamatkan hanya orang Katolik dan yang lainnya pasti masuk neraka”. Pernyataan ekstrim seperti ini pernah dikatakan oleh seorang Pastor di Amerika yang bernama Fr. Leonard Feeney. Namun kemudian ia mendapat teguran keras dari Vatikan, melalui Uskupnya yaitu Uskup Boston, Richard J. Cushing. B. Maka dengan perkataan yang bijaksana ini, Paus mengkoreksi 1) mereka yang mengatakan bahwa keselamatan tidak… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Machmud
14 years ago

Shalom Machmud, Yang harus dipegang oleh orang Katolik dalam hal pengajaran keselamatan adalah: Extra Ecclesiam Nulla Salus, yaitu: Tidak ada keselamatan di luar Gereja Katolik, namun pengertian dari pernyataan itu harus sesuai dengan pengertian Gereja Katolik, yaitu bahwa: 1. Keselamatan tersebut mencakup orang-orang yang bersatu dengan Gereja Katolik, baik eksplisit maupun implisit: -yang eksplisit adalah umat Katolik, asalkan mereka sungguh beriman dan bertumbuh dalam kasih yang tak terpisahkan dari iman mereka (lih Lumen Gentium 14). -yang implisit adalah mereka yang bukan Katolik, namun mempunyai keinginan dan kerinduan untuk bersatu dengan Gereja Katolik.  Kerinduan ini dapat dinyatakan secara eksplisit, seperti menjadi… Read more »

Ongko
Ongko
Reply to  Ingrid Listiati
14 years ago

Setahu saya….ajaran katolik mengakui bahwa “Ada keselamatan di luar Gereja Katolik” setelah konsili vatikan II.

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Ongko
14 years ago

Shalom Ongko, Terima kasih atas tanggapannya. Gereja tidak pernah mengubah dogma, termasuk dogma “Tidak ada keselamatan di luar Gereja Katolik (EENS = Extra Ecclesiam Nulla Salus). Konsili Vatikan II adalah konsili yang bersifat pastoral dan memang tidak untuk mendefinisikan dogma baru apapun. Vatikan II mencoba menerangkan dogma dan doktrin dengan lebih pastoral sehingga dapat dimengerti secara lebih jelas dan dapat diterapkan di dunia modern ini. Untuk dogma EENS, silakan untuk membaca beberapa link berikut ini: (silakan klik, dan klik ini). Silakan juga melihat arsip tanya jawab (silakan klik) di bagian “keselamatan”. Kalau masih ada pertanyaan yang lain sehubungan dengan hal… Read more »

Machmud
Machmud
Reply to  Ingrid Listiati
14 years ago

Salam damai sejahtera

Dear Ingrid

Tidak berarti bahwa orang-orang dalam agama manapun mempunyai kemungkinan yang sama untuk diselamatkan. Walaupun orang-orang yang berada di luar Gereja Katolik tetap dapat memperoleh bantuan Allah untuk keselamatan (lih. Lumen Gentium 16)

Jadi artinya KESELAMATAN itu dapat diperoleh bagi penganut agama – agama yang lain walaupun nilainya tidak sama dengan yang diterima oleh penganut Katolik.

Itu yang bisa saya tangkap dari penjelasan Ingrid diatas, atau bagaimana (mungkin) saya salah mengartikan uraian anda.

Terima kasih
Mac

Ingrid Listiati
Reply to  Machmud
14 years ago

Shalom Machmud, Ijinkan saya mengutip pernyataan dari Konsili Vatikan II, Lumen Gentium 16: “Sebab mereka yang tanpa bersalah tidak mengenal Injil Kristus serta Gereja-Nya, tetapi dengan hati tulus mencari Allah, dan berkat pengaruh rahmat berusaha melaksanakan kehendak-Nya yang mereka kenal melalui suara hati dengan perbuatan nyata, dapat memperoleh keselamatan kekal[33]. Penyelenggaraan ilahi juga tidak menolak memberi bantuan yang diperlukan untuk keselamatan kepada mereka, yang tanpa bersalah belum sampai kepada pengetahuan yang jelas tentang Allah, namun berkat rahmat ilahi berusaha menempuh hidup yang benar. Sebab apapun yang baik dan benar, yang terdapat pada mereka, Gereja dipandang sebagai persiapan Injil[34], dan sebagai… Read more »

BUDI YOGA PRAMONO
BUDI YOGA PRAMONO
Reply to  Ingrid Listiati
14 years ago

Shalom Ibu Inggrid, doktrin EENS sepertinya menyatakan bahwa keselamatan yang diberikan oleh Kristus secara cuma-cuma hanya berlaku bila tiket ke surga ada cap Katolik , kalau capnya Kristen , baptis , pantekosta , bethel tidak berlaku alias invalid….suatu pernyataan yang arogan, sombong dan angkuh . Tapi itulah doktrin yang katanya adalah ilham yang diwahyukan oleh Allah melalui rasul2nya yaitu Paus, Uskup, Kardinal dll. Terima saja percaya saja . Walaupun dalam hati saya ada pertentangan tapi sudahlah jangan ribet nggak karuan , yang paling penting adalah hidup didalam Tuhan harus nyata dalam kehidupan pribadi kita istilahnya “hidup berpengalaman dengan Tuhan ,… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  BUDI YOGA PRAMONO
14 years ago

Shalom Budi Yoga, Jika anda membaca kembali artikel di atas, maka anda akan menangkap bahwa maksud pernyataan EENS itu tidak sama dengan pengertian anda. Justru pernah ada seorang Pastor yang namanya Fr. Leonard Feeney dari Boston, Amerika, yang mengartikan EENS secara sempit, yaitu bahwa semua umat Kristen lain (seperti Baptis, Pentakosta, Bethel, dst) tidak diselamatkan; dan ia mendapat teguran keras dari Vatikan. Silakan anda membaca kembali artikel di atas, silakan klik, atau klik langsung ke link yang saya sebutkan ini, silakan klik, untuk membaca sendiri bunyi surat dari Vatikan untuk meluruskan hal ini, yang ditujukan kepada Archbishop Boston, tempat beradanya… Read more »

Adri A
Adri A
Reply to  Ingrid Listiati
14 years ago

Maaf byk hal yg pengen saya tanyakan dengan hal keselamatan menurut gereja katolik pada artikel “Apakah yang diselamatkan hanya orang Katolik dan yang lainnya pasti masuk neraka” dan di akhir paragraf di katakan bahwa ” Pada akhirnya, memang hanya Tuhan saja yang dapat menentukan seseorang diselamatkan atau tidak” bukannya iman kristen suatu kepastian? berbeda dengan iman agama lain yg kalo kita tanya apakah kamu akan selamat dan mereka menjawab mudah2an” banyak orang kristen yg lahir baru mereka berani menyatakan bahwa mereka pasti selamat ( keselamatan bukan tergantung dari Tuhan, keselamatan dari Tuhan adalah anugrah sekarang apakah kita mau menerima mempertahankannya… Read more »

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Adri A
14 years ago

Shalom Adri A, Terima kasih atas pertanyaannya tentang konsep keselamatan. Dalam Gereja Katolik, kita percaya bahwa keselamatan adalah: telah, sedang dan akan: a) Telah diselamatkan (Rom 8:24; Ef 2:5,8; 2 Tim 1:9; Tit 3:5).b) Sedang dalam proses (1 Kor 1:18; 2 Kor 2:15; Fil. 2:12; 1 Pet 1:9).c) Akan diselamatkan (Mt 10:22, 24:13; Mk 13:13; Mk 16:16; Kis 15:11; Rm 5:9-10; Rm 13:11; 1 Kor 3:15; 2 Tim. 2:11-12; Ibr. 9:28). Anda dapat melihat penjelasan lebih lanjut tentang hal ini di sini (silakan klik). Secara prinsip, percaya bahwa keselamatan adalah satu kali kejadian dan bukanlah suatu proses tidaklah Alkitabiah. Semoga… Read more »

andreas
andreas
14 years ago

:)) yah 100 % setuju
uraian diatas seluruhnya bisa saya pahami; tapi sayang banyak sekali yang pemahamannya sepotong2
tidak utuh seperti diatas; kemudian diajarkan ke yang lain;
yah jadi nya bisa timbul statement; “aku udah dibaptis kok pasti diselamatkan” wah sedih saya mendengar pernyataan seseorang seperti itu; dan akhirnya merembet ke perdebatan doktrin;
maka dari itu dari pengalaman yang sudah ada; saya enggan untuk mempelajari doktrin
lebih baik saya buka alkitab; saya cari tahu kebenarannya
karena saya rindu dan ingin bertemu Bapa di surga

terima kasih atas pencerahannya

salam
Andreas

Christian
Christian
Reply to  andreas
14 years ago

Sdr Andreas, Adalah bagus bagi setiap orang Kristen untuk membaca alkitab dan merenungi nya. tapi yang perlu saudara ingat, dalam menginpretasikan alkitab tidaklah boleh berdasarkan pemahaman pribadi saudara. pemahaman akan tafsir alkitab harus sejalan dengan Gereja, yaitu kuasa mengajar Gereja. Sangat bagus dan adalah hal yang baik untuk mencari kebenaran dari alkitab, tapi kalau bisa dengan bimbingan romo Sangat keliru, jika karena alasan bahwa doktrin itu membingungkan dan sulit di mengerti, lantas saudara mengambil keputusan untuk tidak mempelajarinya. Semua doktrin dalam Gereja Katolik adalah sangat Alkitabiah – mempunyai dasar alkitab yang sangat kuat. dan sejalan dengan pengajaran Bapa Gereja perdana… Read more »

georgius
georgius
Reply to  andreas
14 years ago

Buat saudara Andreas….. Salud buat anda yang punya kerinduan sangat besar untuk mendapatkan keselamatan… dulunya saya mempunyai pendapat seperti saudara, dan sekarang saya ikuti saja doktrin dan segala sesuatu yang gereja tetapkan, saya yakin semuanya sudah diputuskan melalui pertimbangan yang sangat matang. Selebihnya saya mencoba mempelajari Kitab Suci dengan selalu memegang benang merahnya…. CINTA KASIH…. karena ini merupakan HUKUM yang UTAMA dan PALING UTAMA. Setiap kali saya mengalami kesulitan dalam memahami ayat atau firman saya selalu kembalikan ke pengertian yang mengarah ke HUKUM CINTA KASIH tersebut. Semoga ini juga dapat membantu saudara Andreas untuk dapat memahami hakekat KESELAMATAN. Salam kenal… Read more »

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
69
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x