Apakah Arti ‘Ex-Cathedra’?

Ex-cathedra yang arti literalnya adalah ‘dari kursi/tahta’, adalah sebuah istilah yang menandai ajaran otoritatif dan secara khusus mengacu kepada pernyataan definitif yang dikeluarkan oleh Paus. “Cathedra” pada mulanya merupakan istilah bagi kursi/tahta Uskup, dan kemudian diartikan sebagai Magisterium atau Wewenang Mengajar Gereja. Frasa ex cathedra muncul di tulisan-tulisan para Teolog Abad Pertengahan, dan kemudian lebih sering digunakan setelah zaman Reformasi, berkaitan dengan hak prerogatif Paus.

Namun artinya sekarang didefinisikan secara resmi oleh Konsili Vatikan II, sesi IV, Const. de Ecclesiâ Christi, c. iv:

“Kami mengajarkan dan mendefinisikan bahwa adalah dogma yang diwahyukan secara Ilahi bahwa Paus (Primat Roma), ketika ia berbicara secara ex- cathedra, yaitu ketika dalam rangka tugasnya sebagai pastor dan pujangga (doktor) bagi semua umat Kristiani, oleh prinsip otoritas Apostoliknya yang tertinggi, ia menetapkan/ mendefinisikan sebuah ajaran tentang iman atau moral untuk dipegang oleh seluruh Gereja, dengan pertolongan Ilahi yang dijanjikan kepadanya di dalam Rasul Petrus yang Terberkati, mempunyai infalibilitas yang dengannya Penebus Ilahi menghendaki bahwa Gereja-Nya harus dibekali di dalam menentukan ajaran tentang iman dan moral, dan bahwa, oleh karena itu penentuan/ definisi-definisi dari Paus adalah tidak dapat diubah, baik dengan sendirinya ataupun juga tidak dari konsensus Gereja.”

Dokrin ex catedra ini berdasarkan akan janji Yesus sendiri di Mat 16:16-20 “Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!”Kata Yesus kepadanya: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.” Penerus dari Petrus adalah Paus, dan dengan janji yang sama maka kunci kerajaan surga juga diteruskan oleh penerus Rasul Petrus, yaitu para paus. Oleh karena kita percaya bahwa janji Yesus adalah YA dan AMIN, kita juga harus menyakini bahwa pada saat seorang Paus berbicara ex cathedra, maka Tuhan sendiri yang akan melindunginya dari kesalahan.

0 0 votes
Article Rating
19/12/2018
6 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Anonim
Anonim
11 years ago

Maf,,,aku ini orang katolik,,,hanya mau tanya,,,paus ini biasanya dapat gak pewahyuan dari Tuhan,,,harusnya kita umat kristiani mndapat tuntunan rohani dari Tuhan stiap tahun?

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Anonim
11 years ago

Shalom Anomim, Terima kasih atas pertanyaan Anda. Walaupun Paus pada saat berbica ex-cathedra (keterangan lihat ini- silakan klik) adalah tidak mungkin sesat, namun pengajaran Paus bukanlah berdasarkan atas wahyu maupun penampakan pribadi. Pengajaran Paus senantiasa berdasarkan Kitab Suci dan Tradisi Suci. Sebagai umat Katolik, maka tuntunan iman kita senantiasa bersumber pada apa yang diajarkan oleh Magisterium Gereja yang senantiasa bersumber pada Kitab Suci dan Tradisi Suci. Hanya dengan demikian, maka kita akan mendapatkan kepastian iman. Tuntunan rohani harusnya kita dapatkan setiap hari, dengan membaca Sabda Tuhan, dengan berpartisipasi dalam Sakramen Ekaristi, teratur mengaku dosa, berdoa setiap saat, dll. Mari kita… Read more »

soenardi
soenardi
12 years ago

Yth.Pak Stef dan ibu Ingrid, Terima kasih untuk tambahan pengetahuan tentang ex-cathedra. Dalam pengertian seperti dituliskan di atas, apa perbedaan antara ex-cathedra dengan dogma? Sepertinya mirip meskipun tentunya ada perbedaan. Dapatkah diberikan contoh ex-cathedra yang pernah digunakan oleh Paus. Adakah daftar dogma yang selama ini telah dikeluarkan dan hingga kini tetap diberlakukan? Terima kasih atas informasinya. Soenardi [Dari Katolisitas: pesan ini digabungkan] Yth.Pak Stef dan Ibu Ingrid, Maaf tadi terlanjur saya kirimkan pertanyaan tentang daftar dogma yang sekalinya telah dimuat lengkap sebagai jawaban terhadap pertanyaan serupa yang pernah saya sampaikan. Ini tadi barusan diberitahu oleh Uti bahwa hal itu telah… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  soenardi
12 years ago

Shalom Pak Soenardi,

Syukurlah kalau sudah menemukan jawabannya.

Ya, saya dan Stef sungguh terbantu dengan kerja keras Uti selama ini. Terima kasih juga atas dukungan Bapak dan Ibu untuk kami semua. Mohon doa agar kerjasama ini dapat terus berlanjut, dan agar Tuhan berkenan dengan karya kerasulan ini.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid & Stef- katolisitas.org

Herman Jay
Herman Jay
12 years ago

Istilah Gereja Katedral Kalau tidak salah gereja katedral menunjukkan gedung gereja yang sekaligus merupakan kawasan kediaman Uskup dan dengan demikian menjadi pusat suatu keuskupan. Istilah gereja katedral mengandung atau mengasumsikan konsep hirarki yang menjadi salah satu ciri khas gereja katolik. Di luar gereja katolik, apakah konsep hirarki masih dipertahankan? Apakah gereja di luar katolik yang membangun dan menamakan gedungnya sebagai gereja katedral dapat diasumsi memiliki pula konsep hirarki sehingga mempunyai pula uskup dan paus? Sekarang di Jabodetabek terdapat Gereja Katedral di Kemayoran dan Christ Cathedral di Serpong. Siapakah Uskup dan Paus dari gereja yang bersangkutan? Kalau gereja yang tidak berhirarki… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Herman Jay
12 years ago

Shalom Herman Jay, ‘Katedral’ berasal dari kata bahasa Latin, ‘cathedra’, yang artinya ‘tahta’/ tempat kedudukan, sehingga diartikan sebagai gedung gereja tempat kedudukan Uskup. Uskup bagi Gereja Katolik adalah para penerus Rasul, yang kalau diurut- urut rantai tahbisannya, bersumber pada tahbisan para rasul pada jemaat perdana, sehingga dikatakan bahwa para Uskup Katolik mempunyai ‘jalur apostolik’. Sedangkan ‘uskup’ bagi gereja- gereja non-Katolik mengacu kepada arti pimpinan jemaat, namun umumnya mereka tidak mempunyai jalur apostolik (perkecualian adalah pada gereja- gereja Orthodox). Namun demikian, Anda benar, bahwa istilah ‘katedral’ mengisyaratkan adanya hirarki kepemimpinan Gereja. Kita ketahui bahwa di dalam gereja- gereja non Katolik, seperti… Read more »

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
6
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x