Apa maksud, “Pada mulanya adalah Firman…” (Yoh 1:1)?

Demikianlah keterangan yang disarikan dari The Navarre Bible, tentang penjelasan perikop Yoh 1:1:

Keseluruhan perikop Yoh 1:1-18 menunjukkan keilahian dan kemanusiaan Yesus. Kata-kata pembukaan (prolog) pada perikop tersebut mengingatkan kita pada penggambaran pada kitab Kejadian:
1) Kata pertamanya sama, yaitu: “Pada mulanya….; dengan demikian Injil Yohanes mengacu kepada saat awal mula yang absolut yaitu sejak kekekalan, sedangkan di Kitab Kejadian, frasa “pada mulanya” mengacu kepada permulaan masa Penciptaan dan permulaan waktu;
2) Terdapat perbandingan sejajar tentang peran sang Firman (Sang Sabda): di kitab Kejadian Allah menciptakan segala sesuatu oleh Firman-Nya, (“Berfirmanlah Allah:…”) dan di Injil Yohanes dikatakan bahwa segala sesuatu diciptakan oleh Sang Firman Allah;
3) Di Kitab Kejadian, karya penciptaan Allah mencapai puncaknya ketika Ia menciptakan manusia menurut gambaran dan rupa-Nya; sedangkan di Injil Yohanes karya Inkarnasi Sang Firman mencapai puncaknya ketika manusia diangkat- menjadi ciptaan yang baru- kepada martabat sebagai anak Allah.

Maka ajaran utama dari prolog Injil Yohanes ini adalah:

1) Keilahian dan kekekalan Sang Firman;
2) Inkarnasi/ penjelmaan Sang Firman dan menifestasinya sebagai manusia.
3) Peran yang dilakukan oleh Sang Firman di dalam Penciptaan dan penyelamatan umat manusia
4) Beragam cara di mana orang-orang menanggapi kedatangan Tuhan: ada yang menerima dan ada yang menolak;
5) Yohanes Pembaptis menjadi saksi terhadap kehadiran Sang Firman itu di dunia.

Gereja selalu mengakui pentingnya prolog Injil Yohanes ini. Banyak para Bapa Gereja dan penulis Kristiani menulis penjelasan tentang hal ini….

Teks menyebutkan bahwa Putera Allah adalah “Sang Firman” [dalam bahasa aslinya (Yunani), Logos]. Berikut ini adalah perbandingan yang membantu kita memahami istilah “Firman”. Seperti halnya seseorang yang sadar akan dirinya sendiri mempunyai gambaran dirinya sendiri di dalam pikirannya, dengan cara yang sama, Allah Bapa, dengan mengenal diri-Nya sendiri melahirkan Sang Firman yang kekal. Firman Allah ini adalah tunggal, unik, tak ada yang lain yang eksis [selain Dia], sebab di dalam Dia dinyatakan seluruh hakekat Allah. … Tiga kebenaran diteguhkan tentang Sang Firman, yaitu bahwa Firman itu adalah kekal, Firman itu berbeda dari Allah Bapa, dan Firman itu adalah Allah. Menegaskan bahwa Sang Firman sudah ada sejak awal mula adalah sama dengan mengatakan bahwa Ia telah ada sebelum segala sesuatu.” (St. Augustine, De Trinitate, 6,2). Teks juga mengatakan bahwa Ia bersama-sama dengan Allah, yaitu dengan Bapa, yang artinya Pribadi Sang Firman itu berbeda dengan Pribadi Allah Bapa, namun Sang Firman ini sangat erat berhubungan dengan Allah Bapa sehingga Ia sama-sama memiliki kodrat keAllahan: Ia adalah satu dan sehakekat dengan Bapa (lih. Syahadat Nicea)….

“Pada mulanya…” apa yang dimaksud di sini adalah bahwa Ia telah ada selalu, dan ia adalah kekal. […] Sebab jika Ia adalah Allah, dan memang Ia adalah Allah, tidak ada sesuatupun yang ada sebelum Dia, jika Ia adalah Pencipta segala sesuatu, maka Ia adalah Yang Pertama; jika Ia adalah Tuhan dari segalanya, maka segala sesuatu terjadi setelah Dia -yaitu segala yang diciptakan, dan waktu” (St. Yohanes Krisostomus, Hom. on St. John, 2,4).

 

3.6 5 votes
Article Rating
17 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
James
James
10 years ago

Shalom, Mohon maaf kalau memberikan sedikit pendapat yang mungkin jauh berbeda dengan teman-2 sekalian. Yoh 1:1 Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan “Allah” dan Firman itu adalah “Allah” Saya yakin Firman itu merujuk kepada Pribadi Yesus, akan tetapi kalau Yesus bersama dengan Allah saya tidak percaya. Sebab saya yakin Yesus tidak pernah bersama Allah, tapi Yesus adalah BAPA SORGAWI (YHWH NamaNYA), Kalau Yesus bersama dan adalah Allah berarti Tuhan saudara kita yang Muslim adalah bapaknya Yesus, itulah yang membuat saudara kita tidak pernah setuju kalau dikatakan Allah beranak. Dan kalau begitu kita tidak perlu melakukan penginjilan lagi. Kalau… Read more »

Pasingsingan
Pasingsingan
Reply to  James
10 years ago

Bro James. Ada perbedaan mendasar antara kata Allah dalam Kristen dan Islam. Penyebutan Allah di Alkitab atau oleh orang kristen merujuk pada “Jabatan”. karena secara etimologi kata “Allah” di Alkitab atau yang sering disebut oleh orang Kristen diambil dari bahasa Arab Al-Ilah yang berarti “Yang disembah”, berasal dari bahasa Aram Alaha, yang dapat juga diucapkan elohim, eloi, eli. Sedangkan secara etimologi kata “Allah” dalam Islam merujuk pada “Nama” pribadi. entah memang aslinya demikian ataukah karena umat Islam tidak dapat membuktikan siapa “Nama” yang disembah tsb sehingga kata Allah “diklaim” sebagai “nama” sesembahan mereka. Yang terang disini adalah susunan huruf dalam… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Pasingsingan
10 years ago

Shalom Pasingsingan, Sejujurnya, terdapat beragam pandangan dari para ahli Kitab Suci tentang asal usul kata Allah ini. Hal ini pernah sekilas kami ulas di sini, silakan klik. Agaknya pembicaraan tentang asal usul kata Allah ini dapat menjadi meluas tanpa ujung, karena memang melibatkan banyak budaya dan bahasa, dan masing-masing dapat memberi penjelasan yang tidak persis sama. Maka yang terpenting adalah, kita setuju bahwa “Allah” adalah istilah yang ditujukan kepada Pencipta kita, dan bahwa Allah ini adalah Allah yang esa. Maka kepercayaan kita kepada Allah yangesa/ tunggal ini, yang mempersatukan kita dengan umat muslim. KGK 841    Hubungan Gereja dengan umat Islam.… Read more »

edikta
edikta
11 years ago

salam buat pengasuh katolisitas…situs ini saangat membantu kaum awam dalam memperdalam iman katolik…namun ada sedikit keheranan dalam diri saya…kenapa justru kaum awam yang lebih giat dalam bidang pewartaan…dimana para biarawan/biarawati yang harusnya lebih punya banyak waktu untuk urusan pewartaan dibandingkan kaum awam ya…?? [Dari Katolisitas: Oleh rahmat Pembaptisan, baik kaum awam maupun terbaptis maupun tertahbis mengambil bagian dalam tugas melaksanakan misi kenabian Kristus, yaitu untuk mewartakan Kabar Gembira. Para tertahbis (para Uskup, imam dan diakon tertahbis) melakukan tugas pewartaan ini, entah di keuskupan, paroki, maupun di tempat-tempat tugas pelayanan mereka. Demikian juga dengan para biarawati di sekolah-sekolah, rumah sakit, biara,… Read more »

kristyawan
kristyawan
11 years ago

kalau ALLAH pernah ada yang melihat karena sudah pernah turun ke bumi menjelma menjadi manusia (Yesus )berarti pada yoh 1.18 jadi batal dan gak benar,bagai mana dengan yoh 17.3 dan untuk memahami yohanes juga jelas menuliskan pada Yoh 20.31
BILA MELIHAT HAL DI ATAS JELAS YESUS ADALAH UTUSAN ALLAH YANG MAHA KUASA karena pada 20.31 yesus hanya di sebut Putra Allah ,bukan Allah yang maha kuasa ,mohon pencerahan agar kita tidak di butakan oleh Iblis

Stefanus Tay
Admin
Reply to  kristyawan
11 years ago

Shalom Kristyawan, Terima kasih atas pertanyaan Anda. Yoh 1:18 menuliskan “Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.” Tidak ada seorangpun adalah seluruh umat manusia. Namun Anak Tunggal Allah sendiri yaitu Kristus, yang senantiasa ada di pangkuan Bapa, yang menyatakan-Nya. Mengapa Allah Putera dapat meyatakan Allah Bapa kepada manusia? Karena Dia adalah Allah Putera, yang sehakekat dengan Allah Bapa (dinyatakan dalam “ada di pangkuan Bapa) bersama dengan Allah Roh Kudus. Dengan demikian, Anak Allah yang diutus oleh Bapa memang mengambil rupa manusia, untuk menyelamatkan manusia dengan tetap mempertahankan ke-Allahan-Nya. Itulah… Read more »

roqimuqorrobin
roqimuqorrobin
11 years ago

Penjelasan bahwa Tuhan Bapa tidak melebur dalam diri Yesus, yang diiringi dengan penjelasan bahwa Tuhan adalah Sabda/Firman yang menjelma menjadi Yesus, adalah dua hal yang kontradiktif. Sebab jika Tuhan menjelma menjadi Yesus, otomatis Tuhan melebur dalam diri Yesus. Selain itu, rumusan bahwa Allah adalah Firman dan Firman itu kemudian menjelma menjadi Yesus berdasarkan Injil Yohanes, semakin menambah kasus kemuskilan baru. Jika Allah diyakini identik dengan Firman, lalu Firman tersebut menjelma menjadi Yesus, maka seharusnya Tuhan sudah tidak perlu lagi berfirman kepada Yesus. Sebab Firman itu sudah ada dan menjelma dalam tubuh Yesus. Tapi ternyata Allah masih sering berfirman (bersabda, bersuara,… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  roqimuqorrobin
11 years ago

Shalom Roqimuqorrobin, Sejujurnya, kebingungan terhadap Yoh 1:1, disebabkan karena cara pandang yang ingin merumuskan hakekat Allah sesuai dengan apa yang lazim terjadi pada manusia. Kerangka pikir semacam ini mengakibatkan anggapan bahwa pernyataan-pernyataan di perikop awal Injil Yohanes itu sebagai kontradiksi. Namun bukan cara pandang sedemikian yang diajarkan oleh Gereja untuk menginterpretasikan Kitab Suci, sehingga Gereja tidak pernah menganggap bahwa pernyataan-pernyataan dalam Injil Yohanes tersebut sebagai pertentangan. Gereja menerima Wahyu Allah dalam Kitab Suci sebagaimana adanya. Maka untuk memahaminya, Gereja tidak berusaha menyederhanakannya atau membuatnya menjadi lebih mudah sesuai dengan pemikiran manusia. Sebaliknya Gereja merenungkannya dan berusaha menjelaskannya sebagaimana yang dinyatakan… Read more »

Linda Maria
Linda Maria
Reply to  Ingrid Listiati
11 years ago

Salam dalam Kristus,

Ibu Ingrid terkasih, terima kasih atas penjelasan yang sungguh membantu saya semakin mengenal misteri Tritunggal ini. Jawaban ibu Inggrid mencerminkan kebijaksanaan dan tuntunan Rohkudus dan betapa saya bersyukur dapat semakin belajar iman Kristiani dalam rangka misteri Tritunggal mahakudus. Doa saya semoga usaha ibu dan bapak semakin diberkati Allah yang mahakuasa.

Salam kasih,
Linda Mariam

Linda Maria
Linda Maria
Reply to  roqimuqorrobin
11 years ago

Salam kasih Tim, Saya mempunyai soalan mengenai topik di atas. Soalan saya berdasarkan kepada penjelasan yang saya petik dari topik di atas yang berbunyi “Seperti halnya seseorang yang sadar akan dirinya sendiri mempunyai gambaran dirinya sendiri di dalam pikirannya, dengan cara yang sama, Allah Bapa, dengan mengenal diri-Nya sendiri melahirkan Sang Firman yang kekal.” Soalan saya: I. Apakah yang dimaksudkan dengan Allah Bapa mengenal diriNya sendiri? II. Bagaimana pengenalan akan diriNya sendiri dapat melahirkan Sang Firman? III. Apakah dengan mengatakan Sang Firman lahir dari Bapa dapat menyatakan bahawa sebelum itu Sang Firman sempat belum dilahirkan? Mohon maaf jika soalan ini… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  Linda Maria
11 years ago

Shalom Linda Maria, Allah adalah Kasih (1 Yoh 4:8). Kasih mensyaratkan pengenalan terlebih dahulu, berdasarkan atas prinsip yang tak perlu dibuktikan lagi, yaitu bahwa hanya dengan mengenal maka seseorang dapat mengasihi. Dengan demikian Allah sebagai Kasih yang sempurna, juga mempunyai pengenalan yang sempurna. Kasih ini ada di dalam Diri Allah sendiri, bahkan merupakan identitas Allah, maka pengenalan yang sempurna ini juga ada di dalam diri Allah sendiri. Nah pengenalan diri bagi manusia umumnya adalah semacam konsepsi di dalam pikiran, akan diri kita, yang bisa secara obyektif sesuai dengan diri kita, atau dapat pula kurang sesuai, karena pengenalan terhadap diri kita bisa… Read more »

Adi
Adi
11 years ago

sebelumnya saya minta maaf pak Stef dan bu Inggrid,
Saya ingin bertanya apakah Allah itu tidak sama dengan Allah Bapa?
Dari tulisan diatas :

Firman itu adalah kekal, Firman itu berbeda dari Allah Bapa, dan Firman itu adalah Allah.

Tulisan bpk/ibu benar tapi dapat disimpulkan bahwa
Firman = Yesus = Allah tetapi bukan Allah Bapa.
Jadi Allah tidak sama dengan Allah Bapa? Apakah begitu Bpk/Ibu Stef.
Jadi ada 2 Allah, yaitu Allah yang adalah Yesus/Firman dan Allah Bapa.

Mohon penjelasannya, Thx

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Adi
11 years ago

Shalom Adi, Untuk menjawab pertanyaan Anda, kita harus mengerti konsep Trinitas, yaitu Allah yang mempunyai satu hakekat dalam tiga Pribadi, yang dijelaskan secara panjang lebar di sini – silakan klik. Dengan konsep ini, maka kita dapat menerapkan pada Yoh 1:1 yang menuliskan “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” Dari ayat ini, maka kita melihat bahwa Firman yang adalah Yesus Kristus ada bersama-sama dengan Allah [Allah Bapa] dan Firman [Yesus] adalah Allah. Dengan kata lain, Allah Bapa adalah Allah, Allah Putera adalah Allah dan Allah Roh Kudus adalah Allah. Dan Allah Bapa, Allah… Read more »

tarsisius
tarsisius
11 years ago

Shalom katolisitas, Saya pernah mendengar homili dari seorang romo yg mengatakan bahwa Yohanes menulis Injil dengan pemikiran filosofis,metafora,dsb.Hal ini berakibat injil ini berbeda dengan Injil yang ditulis Matius,Markus,Dan Lukas [injil sinoptik].Kelebihan injil2 sinoptik tsb adalah berdasarkan kejadian nyata,dapat dibuktikan dengan indera manusia,adanya banyak saksi.Sedangkan dalam injil Yohanes,kisah2nya banyak yang tunggal,tidak disamai oleh ketiga injil yg lain.Menurut saya,Yohanes banyak memasukkan opini pribadinya.Hal ini yg membuat banyak pihak non Kristen yg beranggapan bahwa Injil Yohanes hanya fiktif belaka. Saya juga mendapat informasi bahwa injil Yohanes dan Kitab Wahyu ditulis sekitar tahun 100 M,dimana Yohanes sudah berusia lanjut.Dapatkah kita percaya pada kitab yg… Read more »

Ingrid Listiati
Reply to  tarsisius
11 years ago

Shalom Tarsisius, Silakan membaca terlebih dahulu artikel ini tentang Otentisitas Injil Yohanes, klik di sini. Gereja awal, melalui tulisan para Bapa Gereja yang menjadi murid langsung dari Rasul Yohanes atau murid dari murid Rasul Yohanes, tidak meragukan otentisitas Injil Yohanes. Kesaksian mereka jauh lebih dapat dipercaya, ketimbang berbagai dugaan dari orang-orang di abad-abad ini, yang terpisah selama berabad-abad lamanya dengan Rasul Yohanes, dan tidak terhubung dengan dia. Gereja sejak awal menerima Injil Yohanes, dan surat-surat yang ditulisnya sebagai tulisan yang diilhami oleh Roh Kudus. Paus Damasus I memasukkan tulisan Rasul Yohanes (Injil Yohanes, surat-surat Rasul Yohanes dan kitab Wahyu) itu… Read more »

yusup sumarno
yusup sumarno
11 years ago

Dear katolisitas,

banyak terima kasih

yusup sumarno
yusup sumarno
11 years ago

Dear Katolisitas, mohon diberikan bahasa asli dari Yohanes 1: 1. Saya ingin tahu persis bahasa asli yang dipakai oleh Yohanes untuk kata Firman. Ini saya tanyakan karena menurut Rm. Stanislaus Surip, OFM Cap, Yohanes menggunakan kata Firman karena menggunakan “kacamata” atau konteks Yahudi (sebagai contoh dalam Kejadian: “Allah berfirman, maka….). Apakah arti Firman itu dalam perspektif bangsa Yahudi (sehingga Yohanes harus memilih kata Firman untuk Yesus Kristus)? terima kasih [Dari Katolisitas: Silakan membaca artikel di atas, silakan klik. Kata Firman (Logos) itu di Injil Yohanes, mengacu kepada Firman Allah, yang olehnya segala sesuatu diciptakan, sebagaimana disebutkan dalam Kitab Kejadian, dan… Read more »

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
17
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x