Allah memberikan jalan keluar bagi orang yang percaya kepadaNya

Pengantar dari Editor:
Iman adalah suatu perbuatan aktif. Sebagaimana Tuhan selalu aktif menyapa kita dalam berbagai peristiwa hidup, kita juga diharapkan aktif merespon cinta-Nya dengan iman teguh kepada Dia. Beriman sejati kepada Tuhan tidak bergantung kepada situasi hidup, apakah semuanya sedang berjalan mudah, bahagia dan baik, atau sebaliknya, sedang banyak kesukaran. Justru dalam berbagai penderitaan hidup dan kesulitan yang menghadang langkah kita, iman kita mendapat kesempatan untuk diuji, apakah kita tetap memilih untuk bergantung kepada Tuhan dan percaya sepenuhnya kepada penyelenggaraan-Nya, seperti yang ditunjukkan tokoh-tokoh iman di dalam Kitab Suci dan Yesus sendiri saat menderita di kayu salib, atau kita memilih untuk berputus asa dan kehilangan harapan. Terima kasih kepada Boyke Antonius Naba, yang memberikan teladan iman kepada kita melalui kisah kesaksiannya ini, di mana ia memilih untuk tetap berharap kepada Tuhan dan bergantung sepenuhnya kepada penyelenggaraan-Nya yang setia, bahkan di saat hidup terasa pahit oleh kehilangan dan gelap tak berujung oleh sakit penyakit yang tak kunjung reda. Boyke mengisahkan betapa Tuhan selalu setia, tidak pernah meninggalkan anak-anak-Nya, dan dengan setia mengganjar setiap perbuatan iman dengan kebaikan dan pemberian. Karena bila kita beriman kepada Tuhan, bahwa Ia selalu baik dan dapat diandalkan, Tuhan sendiri selalu berkata, “Jadilah kepadamu menurut imanmu” (Mat 9 : 29b). Dan demikianlah, justru di dalam saat-saat paling menegangkan dalam hidup, kasih dan pertolonganNya semakin dapat dialami dan dirasakan oleh mereka yang sungguh menaruh harapan kepada-Nya…itulah iman yang aktif yang akan selalu berbalas penyertaan dan penghargaan indah dari Tuhan atas iman dan kesetiaan kita padaNya.


Mengikuti Tuhan dan mencintaiNya melalui Gereja-Nya

Saya dibaptis sejak bayi dan dibesarkan di keluarga yang taat beragama Katolik. Setiap malam, orangtua saya berdoa pengucapan syukur kepada Tuhan atas anugerah dan bimbingan-Nya atas kehidupan kami sekeluarga pada hari itu.

Pada tahun 1985, saya menikah dengan teman sekelas adik saya. Saya berterimakasih kepada Tuhan atas kepercayaan-Nya kepada saya untuk memelihara dan membimbing tiga orang anak, yaitu dua puteri dan satu putera. Setiap malam, saya selalu berdoa Rosario dan Koronka Kepada Kerahiman Ilahi serta membaca Kitab Mazmur (pasal 103, 51, 119) sebagai wujud rasa syukur saya atas anugerah dan bimbingan Tuhan kepada keluarga saya, dan saya mohon pengampunan atas dosa yang telah saya lakukan, sepanjang hari itu. Setiap hari Minggu dan hari-hari raya Gereja, saya sekeluarga menghadiri Misa Kudus dan menyambut Tubuh Kristus. Dan menjelang hari-hari raya Gereja, saya selalu mengaku dosa kepada Tuhan di hadapan imam-Nya melalui Sakramen Tobat.

Ketika mendung kehidupan datang mengepung

Sebelum krisis moneter tahun 1998, saya sukses berusaha di bidang properti. Ketika krisis moneter terjadi, saya membayar lunas semua hutang di bank-bank, dari hasil penjualan tanah, rumah dan ruko, yang saya jual dengan harga yang sangat murah. Namun sejak saat itu, saya tidak mau menghadiri pertemuan keluarga dan pesta pernikahan. Saya sekeluarga yang terbiasa hidup berkelimpahan, harus belajar untuk mulai hidup sederhana.

Isteri saya sangat kecewa, dia tidak dapat menerima kenyataan ini sehingga dia mengidap penyakit kanker payudara. Dia berobat ke dokter spesialis kanker payudara di Singapore, di sana dia diperiksa dan diagnosa dokter menyatakan bahwa sel-sel kankernya sudah menyebar ke seluruh tubuh. Dokter memvonis bahwa umurnya hanya tinggal beberapa bulan lagi. Saya lantas membawa isteri saya ke Belanda, di sana dia menjalani perawatan penyakit kanker dengan cara chemotherapy, radiasi, dan hormone therapy di Kliniek Daniel Den Hood di Rotterdam, selama lebih dari dua tahun. Namun pada tahun 2003 dia meninggal dunia. Pada saat itu saya sangat kecewa kepada Tuhan, mengapa Dia mengambil semua harta dan isteri yang saya cintai.

Saya mau tetap setia bergantung kepadaMu, Tuhan

Dalam kekecewaan dan kesedihan, saya tetap berdoa dan menghadiri Misa Kudus dan menyambut Tubuh Kristus. Saya juga mulai berpuasa, setiap hari hanya minum air putih dan nasi putih. Pada suatu malam ketika saya membaca Alkitab, saya menemukan sebuah ayat yang menyentuh hati saya:

Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” (1 Korintus 10 :13)

Saya mulai sadar dan percaya bahwa Allah setia, pencobaan-pencobaan yang saya alami ini tidak melebihi kekuatan saya. Keesokan harinya, setelah menghadiri Misa Kudus, saya mengaku dosa kepada Tuhan di hadapan imam melalui Sakramen Tobat. Sejak saat itu, Tuhan Yesus memberikan jalan keluar kepada saya. Pada tahun 2004, Tuhan menganugerahkan saya sebuah rumah dan pekerjaan di bidang fashion. Di tahun 2007, Tuhan menganugerahkan saya pekerjaan di perkebunan kelapa sawit dan kesempatan untuk merintis usaha di bidang konsultan perizinan perkebunan dan pertambangan, sehingga saya dapat menyekolahkan anak-anak saya dan membeli rumah lagi. Saya juga membeli polis asuransi penyakit kritis.

Pada tahun 2008, di usia yang ke 50 tahun, saya menikah dengan seorang wanita yang saya kenal di persekutuan doa. Dia adalah seorang janda dengan dua orang puteri, suaminya telah meninggal dunia karena komplikasi paska operasi jantung. Dia juga yang selalu mengajak saya untuk melayani di seksi kerasulan keluarga dan persekutuan doa di parokinya. Pada tahun 2009, saya masih tetap bekerja di perkebunan kelapa sawit. Saya juga mendapat penghasilan dari klien-klien yang mengurus perizinan perkebunan dan pertambangan.

Berjuang menghadapi deraan serangan jantung

Di bulan Oktober 2009, ketika saya sedang naik tangga menuju ke ruangan kantor, saya merasa dada sebelah kiri nyeri, sesak nafas, pusing, dan berkeringat dingin. Pada malam harinya, isteri saya mengajak saya konsultasi ke dokter spesialis jantung. Saat diperiksa, tekanan darah saya 170/120. Saya juga menjalani rekam jantung, echo dan CT Scan. Dari hasil diagnosa dokter, saya mengalami serangan jantung yang disebabkan oleh darah tinggi dan adanya penyumbatan 90 % pada dua pembuluh darah saya sehingga sirkulasi darah dan suplai oksigen di dalam pembuluh darah saya tidak berjalan dengan lancar. Saya mengidap penyakit jantung koroner. Kemudian saya diberi obat jantung dan darah tinggi dan dijadwalkan untuk kateterisasi. Setelah saya minum obat dari dokter, saya tidak dapat tidur dan kepala saya pusing.

Beberapa hari kemudian, atas saran seorang teman di gereja, saya pergi berobat ke Malaysia untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung di sana. Saya menjalani treadmill tetapi saya tidak kuat, keluar keringat dingin dan wajah saya pucat pasi sehingga saya langsung dibawa ke kamar operasi. Saya dikateterisasi melalui tangan kanan, yang dibius lokal di tangan, namun saya tetap sadar dan dapat memonitor proses kateterisasi melalui layar televisi, terlihat beberapa pembuluh darah saya yang sudah tidak normal lagi (berbentuk keriting dan sudah lengket), terdapat dua pembuluh darah yang sudah tersumbat 90%, sehingga sirkulasi darah dan suplai oksigen di dalam pembuluh darah saya tidak lancar. Selama kateterisasi dan pemasangan dua buah stent di dalam pembuluh darah, saya memohon kepada Tuhan Yesus melalui Doa Yesus: “Yesus, Yesus”, agar diberikan kekuatan untuk menahan rasa sakit yang luar biasa. Tuhan Yesus mengabulkan doa saya, diberi-Nya saya kekuatan untuk mengatasi rasa sakit, rasa dada sesak serta leher tercekik. Setelah pemasangan stent berhasil dilakukan dengan baik, saya tidak merasa sesak nafas lagi apabila saya menaiki tangga di kantor. Saya mengucap syukur dan memuji Tuhan, dengan bermazmur: “Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu.” (Mzm 103: 1 – 3 )

Pada bulan Maret tahun 2010, ketika saya sedang mandi, saya mengalami serangan jantung yang kedua, seluruh tubuh saya terasa kesemutan dan saya mengalami sesak nafas serta leher tercekik. Isteri saya langsung membawa saya ke unit gawat darurat di rumah sakit. Dalam perjalanan saya terus menerus berdoa, Yesus, Yesus. Di rumah sakit, saya dikateterisasi dan dipasang stent di pembuluh darah utama sebelah kiri.

Di bulan Juli 2010, saya dan teman-teman diberhentikan oleh perusahaan, karena Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Kalimantan Tengah di mana lokasi perkebunan kelapa sawit berada, tidak kunjung disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Namun tak lama kemudian Tuhan memberikan jalan lain kepada saya. Pada akhir bulan Juli itu, saya mendapatkan klien dari perusahaan swasta nasional, untuk mengurus perizinan perkebunan kelapa sawit dan pertambangan emas, dengan imbalan jasa miliaran rupiah. Saya mengucap syukur kepada Tuhan Yesus dan memohon petunjuk-Nya agar saya dapat menyelesaikan perizinan klien tersebut dengan baik dan lancar, dengan senantiasa berpegang pada sabda-Nya, “Condongkanlah hatiku kepada peringatan-peringatan-Mu, dan jangan kepada laba. Lalukanlah mataku dari pada melihat hal yang hampa, hidupkanlah aku dengan jalan-jalan yang Kau tunjukkan! (Mzm 119:36-37)

Pada bulan September 2010, ketika sedang duduk menunggu pejabat di Kementerian Kehutanan, saya mengalami serangan jantung yang ketiga, saya mengalami sesak nafas dan leher tercekik. Saya langsung berangkat dengan supir ke unit gawat darurat di rumah sakit, di dalam perjalanan saya terus menerus berdoa, Yesus, Yesus. Di rumah sakit, saya dikateterisasi dan dipasang satu stent di pembuluh darah. Tetapi jika berjalan agak jauh, saya masih mengalami sesak nafas dan leher tercekik. Saya dan isteri memutuskan untuk konsultasi dengan dokter di Singapura pada November 2010, di sana kembali saya dikateterisasi dan ditemukan ada gumpalan darah mati di dalam stent di pembuluh darah utama sebelah kiri. Menurut dokter, saya beresiko meninggal dunia secara mendadak. Akhirnya saya memutuskan untuk menjalani operasi by-pass jantung. Dua minggu kemudian, dokter spesialis bedah jantung memberitahukan saya bahwa hasil operasi by- pass jantungnya telah berhasil dengan baik, beliau menasehati saya agar makan makanan yang sehat, rajin berolah raga dan menghindari stress, agar saya terhindar dari serangan jantung lagi. Beliau juga mengingatkan saya bahwa apabila saya mengalami serangan jantung lagi, saya tidak dapat tertolong, saya dapat meninggal dunia. Namun demikian, meskipun saya telah dioperasi by-pass jantung, tetapi saya masih tetap mengalami sesak nafas dan leher tercekik, jika berjalan agak jauh.

Hari demi hari, saya dan isteri saya hanya berserah kepada-Nya dan yakin serta percaya kepada-Nya, sebab tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Kami senantiasa berdoa dan berdoa, kami mohon petunjuk-Nya agar saya mendapatkan karunia kesembuhan Ilahi dari Tuhan Yesus.

Tuhan mendengarkan doa kami

Pada suatu malam, isteri saya mendapat telpon dari seorang sahabat karibnya, dia menceritakan bahwa ada seorang pasien yang mengkonsumsi ramuan jamu dua minggu sebelum ia dijadwalkan operasi by-pass jantung, pembuluh darahnya yang tersumbat ternyata berhasil dipulihkan dan ia tidak jadi dioperasi. Dia memberikan resep ramuan jamu itu:

½ kg jahe dan ½ kg bawang putih, diblender, lalu ditambahkan air sebanyak 800 cc, kemudian dimasukkan ke dalam panci stainless steel, dimasak selama 30 menit, di atas kompor dengan api kecil. Setelah ramuan ini didinginkan, kemudian ditambahkan ½ gelas cuka apel dan 2 buah lemon (diperas), lalu dimasukkan ke dalam sebuah botol, disimpan di dalam kulkas. Besok pagi, sebelum kita makan/minum, kita dapat minum ramuan jamu tersebut sebanyak ¼ gelas, ditambah dengan madu secukupnya.

Seminggu setelah saya mengkonsumsi ramuan jamu tersebut, sehari sekali @ ¼ gelas ditambah madu secukupnya, saya tidak mengalami sesak nafas lagi. Semua ini meneguhkan iman saya, bahwa Tuhan Yesus adalah Juruselamat dan Allah yang setia, Dia telah memberikan jalan keluar kepada saya sehingga tidak mengalami sesak nafas dan leher tercekik lagi. Saya belajar bahwa Tuhan Yesus dapat menggunakan juga hal-hal sederhana untuk membawa kesembuhan, yang diambil dari tumbuh-tumbuhan yang adalah ciptaan-Nya juga.

Yesus Tuhanku, gunung batuku yang tak tergoyahkan

Saya mengenang kembali kasih setia Tuhan Yesus bagi saya sepanjang perjalanan perjuangan saya menghadapi penyakit jantung. Dengan Darah-Nya yang tercurah di atas kayu salib, saya tetap dapat berdoa Yesus, Yesus dan mendapat kekuatan untuk mengatasi rasa sakit dan nyeri selama dikateterisasi dan dioperasi. Tuhan Yesus menyediakan semua yang saya perlukan dalam penderitaan saya. Dengan pembayaran klaim asuransi penyakit kritis, saya dapat membayar biaya operasi by-pass jantung. Dengan penghasilan dari pekerjaan saya, saya dapat membayar biaya hidup kami sekeluarga dan biaya perawatan jantung saya. Dengan belas kasihan-Nya, saya diberikan karunia untuk mendoakan orang sakit dan orang yang mendekati ajal, sehingga orang-orang ini diberikan kesempatan untuk bertobat dan menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat Pribadi mereka. Dengan kasih karunia-Nya, Dia mengaruniakan kepada saya: isteri dan anak-anak yang baik; pekerjaan; kesempatan untuk melayani sesama di seksi kerasulan keluarga.

Semoga kesaksian saya ini meneguhkan kita semua untuk yakin dan percaya bahwa Tuhan Yesus adalah Juruselamat kita, Dia adalah Allah yang setia, Dia akan memberikan jalan keluar atas semua masalah yang kita hadapi di dunia ini, jika kita hanya berserah kepada-Nya. Semoga kita senantiasa bersyukur atas segala berkat, bimbingan, serta rencana Tuhan di dalam hidup kita. Amin.

Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia! (Yes 30 : 18)

Jakarta, 24 April 2012

Syalom,

Boyke

5 1 vote
Article Rating
19/12/2018
9 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
King Motivation
10 years ago

Syalom semua, Saya adalah jeff, disini saya akan syaring pengalaman iman saya, sy lahir dari keluarga katolik dan besar dalam keluarga katolik. Dari SD saya merupakan siswa yang biasa2 aja dengan prestasi yang buruk, tapi syukur saya bisa melanjutkan ke tingkat SMP favorite, sejak masuk SMP favorit, tentu saya adalah siswa yang paling bodoh, disitu saya bertekad untuk berusaha berubah, saya mencoba utk mulai berdoa dengan disiplin mulai dr doa pagi sampai doa malam, dan hasilnya semester pertama kelas 1 saya mendapat rangking 5 besar, suatu prestasi yang belum pernah saya dapatkan, saya semakin aktif doa dan ikut dalam kegiatan… Read more »

chianx
chianx
10 years ago

Tuhan adalah penyebab primer segala sesuatu yang baik. Dokter, obat dll bisa menyembuhkan, tetapi itu penyebab sekunder. Tuhan adalah penyelenggara ilahi.

Terima kasih sharingnya.

robertus almon
robertus almon
10 years ago

Siang mbak ingrid,terlepas dari topik diatas saya ingin bertanya. Apakah kita bersalah ketika kita ingin sukses finansial dan sukses waktu yg kebanyakan orang mengatakan menjadi “Kaya” ?
Apakah mjd kaya itu salah mbak ?
Krn kebykan orang mengatakan bahwa mjd miskin itu baik krn mengikuti apa yg trjdi dijaman Tuhan Yesus dahulu yg kebanyakan hidup sederhana bahkan bisa dikatakan “miskin”.

Mohon tanggapannya mbak.
TerimaKasih

[dari katolisitas: Tidak ada yang salah dengan menjadi kaya. Yang salah adalah menjadikan kaya sebagai tujuan akhir.]

robertus almon
robertus almon
Reply to  robertus almon
10 years ago

Apakah ada depat pendapat tentang bahagia dan kaya mbak? benarkah bahagia dan kaya tidak bisa dijadikan satu ?

[dari katolisitas: Bahagia tidak secara langsung berhubungan dengan kekayaan. Ada orang yang miskin bahagia, ada yang kaya bahagia, namun ada juga yang miskin tidak bahagia dan yang kaya tidak bahagia.]

robertus almon
robertus almon
Reply to  robertus almon
10 years ago

Terimakasih mbak atas pencerahannya. Tuhan Memberkati :)

PITANG PETRUS
PITANG PETRUS
11 years ago

Dear Bapak Boyke: Terima kasih banyak atas sharingnya yang menguatkan iman. Saat ini isteri saya pun mengalami rasa sakit yang sama (leher tegang seperti tercekik). Menurut dokter spesialist jantung bahwa isteri saya mengalami hipertensi dan pembesaran jantung. Aku sebagai suami punya keyakinan bahwa dengan meminum obat yang teratur dan “DOA” yang tekun maka TUHAN YESUS pasti mengembalikan kesehatan isteri saya seperti awal mula. Mungkin harapanku terlalu berlebihan, namun TUHAN sendiri berfirman bahwa : Doa Orang Benar Bila Dengan yakin Didoakan Sangat Besar Kuasanya. Oh ya pa kalau Cuka Apel dimana dapetnya? Susah kami di daerah yang jauh (NTT-Lembata), ramuan yang… Read more »

wandy
wandy
11 years ago

Terima kasih atas pengalaman iman yg boleh meneguhkan setiap pribadi yg membutuhkan rahmat Tuhan. Rahmat Tuhan akan bekerja jika umat-Nya membuka diri dan menyiapkan diri agar rahmat itu bekerja. doa dan usaha yg tak jemu-jemu merupakan kesediaan diri untk bekerja dengan rahmat Allah. tidak ada yg mustahil bagi Tuhan.

salam

Wandy

Arbi Rejosumarto
Arbi Rejosumarto
11 years ago

Dear Bapak Boyke Salam Damai Tuhan kita Yesus Kristus, Saya secara pribadi cukup terkesan dengan kesaksian Anda. Setiap ujian dalam hidup ini merupakan suatu anugerah bukan suatu bencana, Semua ada waktunya jika kita percaya. Tuhan ingin kita bergantung padaNya dan selalu ‘menanti-nantikan’ Dia. Sebagai manusia kita hanya bisa berusaha, melapangkan resah jiwa dengan bergantung padaNya, niscaya dan pasti akan berujung indah. perkataan dan kisahAnda alami, saya percaya itu bukan hanya retorika dan isapan jempol. sayapun saat ini juga masih berjuang dan tetap bertahan dalam ujian yang saya hadapi karena saya percaya dan mencintaiNya tanpa syarat. Terima kasih atas kekuatan dan… Read more »

Boy Elang
Boy Elang
11 years ago

sdr Boyke, mengalami percobaan.
Nabi Ayub, mengalami percobaan.
Yesus Kristus, mengalami percobaan.

Mengapa Allah tidak melindungi, malah memberi ijin kepada Iblis untuk mencobai orang-orang saleh??.

Menyangkut “Percobaan” … sepertinya antara Allah dn Penguasa Kegelapan, ada perjanjian terselubung.

Salam Kasih,

Boy Elang

[dari katolisitas: Dalam beberapa kesempatan, Allah mengijinkan penderitaan terjadi untuk mendatangkan kebaikan yang lebih tinggi sehingga iman kita dapat semakin murni (lih. 1Pet 1:7). Silakan melihat penjelasan lengkap tentang hal ini di sini – silakan klik]

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
9
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x