Makna mengambil air suci sebelum masuk gereja

Pertanyaan:

Shalom Tim katolisitas,

Saya ingin bertanya tentang pengambilan air suci di pintu masuk gereja dan kemudian membuat tanda salib.. Apakah seperti wudhu pada agama islam?

Bagaimanakah sejarah, referensi Alkitab, tata cara yg benar, dan makna dari tradisi ini?

Terimakasih, Semoga Berkat Tuhan beserta Tim Katolisitas..

-Adrian-

Jawaban:

Shalom Adrian,

Berikut ini adalah ulasan tentang makna pengambilan air suci sebelum memasuki gedung gereja, yang disadur dari tulisan karya Scott Hahn yang berjudul “Tanda-tanda Kehidupan, 40 Kebiasaan Katolik dan Akar Biblisnya” terbitan Dioma Publishing, 2011, hal.35 :

Pengambilan air suci sebelum kita memasuki gereja tidak terlepas dari penghayatan akan pentingnya air di dalam hidup manusia, karena air merupakan simbol penting yang menggambarkan kehidupan. Ya, sebab hidup jasmani kita dimulai di dalam air, demikian pula hidup rohani kita.

Air merupakan awal kehidupan. Dalam Kitab Kejadian penciptaan alam semesta dimulai dengan “Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.” (Kej 1:2). Demikian pula yang terjadi dalam kehidupan setiap manusia, kita memperoleh wujud insani kita di dalam kantung cairan, “air ketuban” dalam rahim ibu; dan ketika kantung air ini pecah, kelahiran dimulai.

Demikian pula, kita mengawali kunjungan kita ke gereja dengan mencelupkan air ke dalam bejana air suci, dan dengan air itu kita membuat tanda salib, yang mengingatkan kita akan Allah Tritunggal Mahakudus: Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus, yang di dalam-Nya kita dibaptis dan memperoleh kehidupan ilahi.

Sudah sejak jaman Gereja awal, air digunakan dalam doa Kristiani. Bapa Gereja abad ke-2, Tertulianus, mencatat kebiasaan simbolis membasuh tangan sebelum menadahkannya dalam doa (Tertullian, On Prayer, p. 13). Kebiasaan ini juga sudah ada di kalangan Yahudi, dan kemungkinan ini yang dicatat oleh Rasul Paulus dalam suratnya kepada Timotius dalam 1 Tim 2:8. Sejarahwan Eusebius (320) mencatat bahwa sebuah gereja di Tirus memiliki air mancur pada pintu masuknya sebagai tempat kaum beriman membasuh tangan mereka.

Namun penggunaan air di pintu masuk gereja bukan sekadar sebagai tempat membasuh tangan, tetapi lebih kepada makna simbolis akan kehidupan itu sendiri, penyucian/ pertobatan dan kelahiran kembali. Air itu mengingatkan kepada air bah di zaman Nabi Nuh, yang olehnya kemudian keluarga Nabi Nuh memperoleh kehidupan baru (lih. Kej 8-9). Air itu juga mengingatkan kita kepada Laut Merah yang dilintasi oleh bangsa Israel saat dibebaskan dari perbudakan Mesir (lih. Kel 14:15-31). Namun terutama, air itu mengingatkan kita kepada Pembaptisan kita di mana kita telah dikuburkan bersama Kristus (lih. KGK 1220) dan dibangkitkan bersama Dia dan memperoleh kehidupan baru “di dalam air dan Roh” (Yoh 3:5) sebagai anak- anak angkat Allah (lih. KGK 1265).

Menurut St. Thomas Aquinas, air “menandakan rahmat Roh Kudus…karena Roh Kudus adalah sumber yang tak kunjung kering dari mana mengalir segala karunia rahmat.”(St. Thomas Aquinas, Commentary on St. John, p. 577). Kitab Wahyu meneguhkan hubungan antara air dan Roh Kudus dengan menggambarkan rahmat Roh Kudus sebagai suatu “sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, yang mengalir dari tahta Allah dan tahta Anak Domba” (Why 2:1). Kita yang sudah dibaptis, lahir oleh air dan Roh, dan pengambilan air suci mengingatkan kita akan karunia rahmat Allah yang menguduskan kita, yang kita terima di dalam Pembaptisan.

Maka tindakan mengambil air suci sebelum memasuki gereja merupakan peringatan dan pembaruan pembaptisan kita. Juga, penggunaan air suci merupakan suatu penyegaran, yang membebaskan kita dari penindasan si jahat. St. Theresia dari Avila mengajarkan, “tidak ada suatu pun yang membuat roh-roh jahat lari tunggang langgang – tanpa memalingkan muka – kecuali air suci.” (St Theresia Avila, The Book of Her Life).

Jadi jika disimpulkan, pengambilan air suci di pintu gereja adalah untuk mengingatkan kita akan makna Pembaptisan kita (yaitu pertobatan, pengudusan, kehidupan baru di dalam Kristus dalam kesatuan dengan Allah Bapa dan Roh Kudus, dan partisipasi kita sebagai anak- anak angkat Allah di dalam misi Kristus) dan pengusiran roh-roh jahat.

Selanjutnya, kebanyakan gereja juga memiliki persediaan air suci sehingga warga paroki dapat mengambil air suci untuk dibawa pulang. Sejumlah keluarga Katolik menyiapkan wadah air suci kecil pada pintu masuk rumah/ setiap kamar; dan olehnya keluarga diingatkan akan rahmat pembaptisan yang menguduskan dan menyelamatkan.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Caecilia Triastuti dan Ingrid Listiati- katolisitas.org

4.8 4 votes
Article Rating
25 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
trackback
6 years ago

[…] Sumber: Catholic Link & Katolisitas.org […]

kris
kris
10 years ago

Hm…penjelasan di atas rasanya kurang lengkap/menyeluruh, mungkin ini akibat alkitab perjanjian lama jarang dibaca. Gereja itu melambangkan bait suci/bait Allah. Di kita ulangan jelas diterangkan, bait suci itu terdiri dari pelataran, ruang suci dan ruang maha suci. di pelataran itu ada mezbah pembasuhan, terus mezbah korban bakaran, ruang suci ada lilin dan meja roti, di depan ruang maha suci ada mezbah dupa dan di dalam ruang tsb ada tabut perjanjian. Jadi mengapa harus ada air pembasuhan, karena ini perintah Tuhan mengenai struktur bait tsb. Perjanjian baru dlm Yesus adalah kegenapan hukum Taurat, tetapi tidak menghilangkan setitikpun hukum taurat, jadi hukum… Read more »

bratha
bratha
10 years ago

shallom. saya mau tanya mengenai air suci tersebut. pertama : apakah orang yang bukan agama kristen katolik boleh mengambil air suci tersebut dan membuat tanda salib? kedua : apakah saudara kita yang dari protestant yang sudah dibabtis secara protestant dan bukan katolik boleh ikutan ambil dan buat tanda salib?? terimakasih…

Stefanus Tay
Admin
Reply to  bratha
10 years ago

Shalom Bratha,
Mengambil air suci dan membuat tanda salib dengan menggunakan air suci adalah termasuk dalam kategori sakramentali, yang bergantung juga pada disposisi hati dari orang yang melakukannya. Jadi, yang perlu dipertanyakan adalah apakah teman Anda yang non Katolik mempunyai disposisi hati yang baik untuk melakukannya? Kalau disposisi hatinya baik, maka sebenarnya menjadi kesempatan bagi Anda untuk mewartakan hal-hal yang lebih esensial, seperti Sakramen Ekaristi, Sakramen Tobat, dll. Selamat mewarta…

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org

sac
sac
10 years ago

Yang disebut air suci itu apa? mengapa suci? apakah itu artinya kita harus memperlakukan air itu dengan hormat karena air itu suci? kalau air suci itu bener bener suci, kenapa air itu banyak kotorannya, seperti bakteri e coli alias ga bersih (kata penelitian)? [dari katolisitas: Air suci adalah air yang sudah diberkati oleh pastor, dan ini adalah termasuk kategori sakramentali. Kesuciannya bukanlah pada tidak ada bakteri di dalamnya, namun pada sifatnya dan doa yang diberikan, yaitu untuk memurnikan. Kita melihat penggunaannya di 2Raj 2:19-22, dan juga Kristus yang adalah air hidup (lih. Yoh 4:14, 7:37-39), dan air juga digunakan untuk… Read more »

sac
sac
Reply to  sac
10 years ago

Terima kasih atas jawabannya. Mengapa perlu didoakan terlebih dahulu dan tidak langsung saja? Kan airnya sama saja sebelum dan setelah didoakan. Apakah air suci itu perlu diperlakukan dengan hormat atau diperlakukan seperti air biasa saja?

Michael Sitanggang
Michael Sitanggang
11 years ago

Saya inngin bertanya, bukan untuk menjawab pertanyaan diatas. Pertanyaan saya ialah, 1. Mengapa patung Yesus pada waktu tertentu diselubungi kain ungu. 2. Apa makna dari kain ungu tersebut. 3. Mengapa sebelum masuk perbaktian, selalu ada bunyi Gong Trimakasih, Tuhan memberkati [Dari Katolisitas: Pertanyaan no 1 dan 2, sudah pernah ditanyakan dan ditanggapi, klik di sini. Sedangkan untuk bunyi gong, umumnya bukan sebelum masuk perayaan Ekaristi, tetapi dibunyikan di tengah-tengah ibadah, yaitu pada saat konsekrasi (yaitu kata-kata doa yaang diucapkan oleh imam dengan perkataan Sabda Allah sebagaimana dikatakan Kristus dalam Kitab Suci, yang mengubah roti menjadi Tubuh Kristus dan anggur menjadi… Read more »

maria
maria
12 years ago

salam topik ini mengingatkan sy kpd homili seorg romo saat misa. Romo tsb jg mengangkat topik hal2 sederhana dlm misa spti apakah kita harus sujud ato berlutut smp lutut menyentuh lantai sblm duduk, kaki kanan ato kiri yg ditekuk? Apakah masuk dan keluar dari grj harus mengambil air suci dn membuat tanda salib?dll. Jawaban romo sederhana, ya silahkan. Kalau semisal keluar masuk gereja sebanyak 10x dan setiap masuk dn keluar mengambil air suci dn membuat tanda salib tdk apa2. Sebelum duduk apakah hrs menyentuh lantai? Ya klo bs menyentuh lantai, silahkan, klo utk orgtua yg pnya rematik, asam urat tdk… Read more »

perdhana
perdhana
12 years ago

Apakah air suci boleh diminum ?

Romo Bernardus Boli Ujan, SVD
Reply to  perdhana
12 years ago

Salam Perdhana,

Kalau airnya bersih, boleh diminum. Tak ada larangan. Tetapi umumnya air yang diberkati adalah air yang digunakan untuk membuat perecikan.

Salam dan doa. Gbu.
Rm Boli.

RB Oentoeng Ednanto
RB Oentoeng Ednanto
12 years ago

Ikut nimbrung tanya, kalau saudara kita Islam, mengambil air wudu, saat mau sembahyang/solad dan pada awal saja. Sedang kita umat katolik, mengambil air, dua kali, saat datang dan pulang. Kalau ingat akan citerita dalam K.S. tidak meyebutkan satu atau dua kali. Bagaimana ya…. untuk menjelskan satu atau dua kali.

Juwono
Juwono
12 years ago

Perkenankan saya bertanya saat keluar pintu gereja

Bagaimana pada saat meninggalkan gereja ?

Ada yang mengatakan mengambil air suci dan membuat tanda salib seperti saat memasuki gereja, sementara ada yang mengatakan tidak usah karena pada akhir Misa sudah diberikan berkat oleh imam

Nah jika keluar gereja tidak dalam rangka Misa, apakah mengambil air suci ?

Salam

Romo Bernardus Boli Ujan, SVD
Reply to  Juwono
12 years ago

Salam Juwono, Yang mengatakan tidak usah karena pada akhir Misa sudah diberikan berkat oleh imam, itu suatu pendapat pribadi yang punya alasan. Tetapi orang itu tidak ada hak untuk melarang orang melakukannya karena (meskipun dia boleh meyakinkan orang lain untuk berpendapat sama dengan dia) orang lain itu mempunyai hak untuk memilih melakukannya atau tidak melakukannya). Harus diingat bahwa Gereja TIDAK MELARANG orang beriman membuat kegiatan devosional sebelum dan sesudah kegiatan liturgi, malah dianjurkan untuk melaksanakannya bila ada waktu, sebagai persiapan untuk dan sebagai kelanjutan dari kegiatan liturgis, misalnya boleh mengucapkan doa-doa devosional secara pribadi atau bersama sebelum dan sesudah Ekaristi.… Read more »

Stefanus
Stefanus
12 years ago

Shalom, saya mau menanyakan mengenai pernyataan atau pemahaman bahwa air suci digunakan hanya di tempat suci atau di Rumah Tuhan ( Gereja ) saja bukan dirumah-rumah yang bukan tempat suci, apakah ini benar?

pertanyaan selanjutnya adalah sering kali dilihat umat masuk ke gereja mencelupkan air suci dan membuat tanda salib itu memang sudah sewajarnya, namun apakah perlu setelah Misa Kudus atau pun keluar dari Gereja mencelupkan lagi air suci dan membuat tanda salib lagi? mengapa?

Terimakasih Katolisitas, GBU :)

Romo Bernardus Boli Ujan, SVD
Reply to  Stefanus
12 years ago

Salam Stefanus, Tidak benar, karena air suci tidak hanya digunakan di tempat suci/gereja, tetapi juga bisa digunakan di rumah-rumah yang bukan tempat suci, misalnya pada waktu pemberkatan rumah, kantor, kapal atau mobil, air suci itu dapat digunakan di tempat-tempat di mana benda-benda atau tempat itu diberkati. Mencelup air suci dan membuat tanda salib sebelum dan sesudah perayaan Ekaristi di pintu masuk-keluar gereja, adalah suatu bentuk devosi, bukan kegiatan liturgis. Jadi boleh dibuat dan boleh juga tidak. Kalau dilakukan apa maksudnya? Waktu masuk, hal itu menyadarkan kita bahwa kita adalah orang beriman (telah dibaptis), dan kita masuk sebagai orang beriman, bukan… Read more »

Anto
Anto
Reply to  Romo Bernardus Boli Ujan, SVD
11 years ago

Salam Rm Boli
saya mau bertanya apakah saya yang belum dibaptis
diperbolehkan untuk mengambil air suci ketika saya berdoa di gereja,??
Salam
Anto

Romo Bernardus Boli Ujan, SVD
Reply to  Anto
11 years ago

Salam Natal dan Tahun Baru saudara Anto.

Air suci itu disiapkan untuk mengingatkan orang akan pembaptisannya, bahwa dia masuk dan keluar gedung gereja/ibadat sebagai orang yang telah dibaptis. Kalau saudara Anto belum dibaptis, menurut saya (pendapat pribadi), Gereja tidak membuat larangan untuk mengambilnya, dan bila mau mengambil air itu boleh dimaknai sebagai harapan akan pembaptisan, harapan akan memperoleh berkat dan perlindungan dari Tuhan Mahabaik, sumber hidup dan kebahagiaan sejati.

Salam dan doa. Gbu.
Rm Boli, SVD.

Machmud
Machmud
12 years ago

Syalom team katolisitas

Saya ingin bertanya tentang kehidupan raja Sulaiman anak dari raja Daud sbb :

Alkitab menulis dengan jelas bahwa Sulaiman melakukan hal-hal yang melanggar perintah Tuhan seperti “berzinah dan menyembah berhala”.

Tidak seperti raja Daud, Allah selalu mengirimkan nabinya untuk memperingatkan pada Daud apabila Daud berbuat salah.

Sedangkan pada Sulaiman tidak ada seorangpun nabi yang diutus Allah untuk memperingatkan segala kesalahannya, mengapa demikian ?

Apakah karena Sulaiman mempunyai hikmat yang begitu besar dan banyak sehingga Allah merasa tidak perlu untuk mengirim nabi Nya ?
Barangkali katolisitas bisa menjelaskan hal ini

Terima kasih
Machmud

Stefanus Tay
Admin
Reply to  Machmud
12 years ago

Shalom Machmud, Terima kasih atas pertanyaannya tentang Raja Salomo. Prinsip yang harus kita pegang adalah apa yang baik adalah dari Allah dan apa yang berdosa adalah dari manusia. Pertanyaannya adalah mengapa Tuhan tidak mengirimkan nabi atau siapa saja untuk mengingatkan Salomo dari perbuatan dosanya? Kita mempercayai bahwa Tuhan, dengan kebijaksanaan-Nya telah memberikan kesempatan kepada Salomo untuk senantiasa berjalan di dalam ketetapan Tuhan. Apalagi kalau kita mengingat bahwa bahwa Tuhan telah memberikan rahmat kebijaksanaan kepada Salomo. Dengan kata lain, Tuhan telah melakukan apa yang menjadi bagian-Nya, namun Raja Salomo-lah yang tidak melakukan bagiannya. Kita tidak tahu bagaimana akhir dari kehidupannya secara… Read more »

Adrian
Adrian
12 years ago

Shalom Tim katolisitas,

Saya ingin bertanya tentang pengambilan air suci di pintu masuk gereja dan kemudian membuat tanda salib.. Apakah seperti wudhu pada agama islam?
Bagaimanakah sejarah, referensi Alkitab, tata cara yg benar, dan makna dari tradisi ini?

Terimakasih, Semoga Berkat Tuhan berserta Tim Katolisitas..

[Dari Katolisitas: Pertanyaan ini sudah dijawab di atas, silakan klik]

Louis Djangun
Louis Djangun
Reply to  Adrian
12 years ago

Syalom. Saya Louis, tertarik dengan diskusi ini. Terimakasih untuk diskusi ini, karena penjelasan secara teologi-biblis-dan liturgis amat memperkaya. Paling tidak juga saya makin meyakini bahwa apa yang saya lakukan terhadap ‘air suci di pintu gereja’ sesuai maksud Gereja. Di paroki saya juga berpartisipasi menyiapkan anak-anak calon komuni pertama. Selain pelajaran di kelas, juga saya programkan tour gereja, artinya para peserta belajar di dalam gedung gereja sambil saya berusaha secara lengkap menjelaskan makna gedung gereja, maksud pembagian/pembedaan ruangan di sana, arti tindakan fisik (duduk, berlutut, berdiri) dalam mengikuti Ekaristi, hingga semua benda rohani yang digunakan dalam Ekaristi (dibantu koster yang lengkap… Read more »

Romo pembimbing: Rm. Prof. DR. B.S. Mardiatmadja SJ. | Bidang Hukum Gereja dan Perkawinan : RD. Dr. D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. | Bidang Sakramen dan Liturgi: Rm. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD | Bidang OMK: Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. | Bidang Keluarga : Rm. Dr. Bernardinus Realino Agung Prihartana, MSF, Maria Brownell, M.T.S. | Pembimbing teologis: Dr. Lawrence Feingold, S.T.D. | Pembimbing bidang Kitab Suci: Dr. David J. Twellman, D.Min.,Th.M.| Bidang Spiritualitas: Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX. STL | Bidang Pelayanan: Romo Felix Supranto, SS.CC |Staf Tetap dan Penulis: Caecilia Triastuti | Bidang Sistematik Teologi & Penanggung jawab: Stefanus Tay, M.T.S dan Ingrid Listiati Tay, M.T.S.
top
@Copyright katolisitas - 2008-2018 All rights reserved. Silakan memakai material yang ada di website ini, tapi harus mencantumkan "www.katolisitas.org", kecuali pemakaian dokumen Gereja. Tidak diperkenankan untuk memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dari website ini untuk kepentingan komersial Katolisitas.org adalah karya kerasulan yang berfokus dalam bidang evangelisasi dan katekese, yang memaparkan ajaran Gereja Katolik berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Situs ini dimulai tanggal 31 Mei 2008, pesta Bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Semoga situs katolisitas dapat menyampaikan kabar gembira Kristus. 
25
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x